Bengkulu — Anggota DPD RI Dapil Bengkulu, Apt. Destita Khairilisani, S.Farm., M.S.M., kembali melaksanakan kegiatan reses masa sidang I Tahun Sidang 2025–2026 dengan menyerap aspirasi dari kalangan seniman Bengkulu. Pertemuan yang digelar pada Senin (6/10/2025) malam di Taman Budaya Bengkulu ini berlangsung hangat dan penuh semangat kebersamaan antara senator dan para pelaku seni daerah.
Dalam dialog tersebut, para seniman menyampaikan sejumlah aspirasi terkait kondisi kesenian dan kebudayaan di Bengkulu. Mereka menyoroti masih minimnya dukungan pemerintah terhadap kegiatan seni daerah, terbatasnya fasilitas dan sarana pementasan di Taman Budaya, serta kurangnya pembinaan dan ruang tampil bagi seniman muda.
Selain itu, para pelaku seni juga berharap adanya pendanaan tetap atau hibah rutin bagi komunitas seni serta penyelenggaraan event seni budaya yang berkelanjutan untuk memperkenalkan karya lokal ke tingkat nasional bahkan internasional.
Menanggapi hal tersebut, Senator Destita menyampaikan komitmennya untuk memperjuangkan aspirasi para seniman melalui koordinasi lintas sektor, baik dengan pemerintah daerah maupun kementerian terkait. Menurutnya, seni dan budaya bukan sekadar hiburan, tetapi juga aset identitas dan kekuatan ekonomi kreatif yang perlu mendapat perhatian serius.
“Seni dan budaya adalah wajah daerah. Bengkulu memiliki potensi besar, hanya perlu dukungan nyata — baik fasilitas, pendanaan, maupun ruang ekspresi bagi seniman muda agar tradisi kita tidak sekadar dikenang, tapi terus hidup,” ujar Destita.
Sebagai tindak lanjut, ia mendorong peningkatan dukungan pemerintah terhadap kegiatan seni dan budaya lokal melalui program pembinaan, perbaikan fasilitas Taman Budaya, serta penganggaran rutin kegiatan seni dalam APBD Provinsi Bengkulu. Destita juga merekomendasikan pembentukan forum atau dewan kesenian daerah yang dapat menjadi wadah komunikasi antara pemerintah dan komunitas seni.
Kegiatan reses ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi antara senator dan para seniman Bengkulu. Destita menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan aspirasi masyarakat seni agar pelestarian budaya lokal dapat berjalan seiring dengan pengembangan ekonomi kreatif.
Acara ditutup dengan foto bersama dan makan malam sederhana, menandai semangat kebersamaan dan kolaborasi antara dunia seni dan perwakilan rakyat daerah.
















