Bengkulu, Wordpers.id – Ketua PSSI Erick Thohir secara resmi mengumumkan pemecatan Shin Tae-yong dari posisi pelatih Timnas Indonesia, Senin (6/1/2025). Keputusan ini diambil dengan alasan bahwa Timnas membutuhkan kepemimpinan yang lebih baik di masa mendatang.
Kabar pemecatan Shin Tae-yong sejatinya telah menjadi perbincangan hangat beberapa waktu terakhir. Isu ini semakin menguat setelah Anggota Eksekutif (Exco) PSSI, Khairul Anwar, melalui unggahan media sosialnya, memberikan isyarat tentang berakhirnya kerja sama PSSI dengan pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Faktor Pemecatan Shin Tae-yong
Keputusan PSSI memutuskan kontrak Shin Tae-yong disebut dipicu oleh sejumlah momen krusial yang dinilai mengecewakan, baik dari segi taktik maupun hasil di lapangan. Berikut beberapa faktor yang menjadi sorotan:
Formasi Kontroversial dalam Kekalahan dari China
Shin Tae-yong mendapat kritik tajam setelah Timnas Indonesia kalah dari China dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Oktober 2024. Pelatih berusia 53 tahun itu menggunakan formasi 5-4-1 yang dinilai tidak efektif, terutama dengan menempatkan Ivar Jenner dan Nathan Tjoe-A-On sebagai gelandang utama.
Keputusan ini dianggap sebagai blunder, karena Indonesia kesulitan menjaga ritme permainan dan gagal memanfaatkan momen serangan balik. Baru setelah Thom Haye dimasukkan di babak kedua, permainan Garuda terlihat lebih hidup meski hanya mampu mencetak satu gol balasan.
Minimnya Kesempatan untuk Eliano Reijnders
Shin Tae-yong juga dikritik karena jarang memberikan kesempatan bermain kepada Eliano Reijnders, pemain naturalisasi yang memiliki pengalaman bermain di Eropa. Padahal, PSSI telah mengupayakan proses naturalisasi Eliano untuk memperkuat lini serang Indonesia.
Keputusan ini memicu kekecewaan di kalangan suporter, yang menilai bakat Reijnders tidak dimanfaatkan secara optimal dan membuat perjuangan PSSI terlihat sia-sia.
Kekalahan dari Filipina di Piala AFF 2024
Hasil buruk lainnya yang menjadi pemicu pemecatan adalah kekalahan Indonesia dari Filipina di fase grup Piala AFF 2024. Kekalahan tipis 1-0 lewat penalti Bjorn Martin Kristensen membuat Indonesia gagal melaju ke semifinal dan hanya finis di urutan ketiga Grup C.
Kekalahan tersebut, terlebih di kandang sendiri, menjadi rapor buruk yang sulit diterima oleh suporter Garuda.
Respons PSSI dan Harapan Baru
Dalam pernyataan resminya, Erick Thohir menegaskan bahwa keputusan ini diambil demi perbaikan dan kemajuan sepak bola Indonesia. “Kami menghormati kontribusi Shin Tae-yong selama ini, tetapi kami perlu pemimpin baru yang dapat membawa Timnas ke level yang lebih tinggi,” ujar Erick.
PSSI belum mengumumkan siapa pengganti Shin Tae-yong, tetapi publik berharap pelatih baru nanti mampu membawa Timnas Indonesia tampil lebih konsisten dan kompetitif di ajang internasional.
Keluarnya Shin Tae-yong menandai akhir dari salah satu era yang penuh dinamika dalam sejarah sepak bola Indonesia. Kini, perhatian publik tertuju pada siapa yang akan mengambil alih kursi pelatih untuk membawa Garuda terbang lebih tinggi.