Word Pers Indonesia – Deputi Bidang Koordinasi Infrasturktur dan Transportasi Kemenkomarves Ayodhia G L Kalake mengapresiasi atas capaian provinsi Bengkulu. Menurutnya, pengerjaan tol Bengkulu menjadi salah satu yang tercepat dalam pengerjaan tol provinsi di Indonesia.
“Kami telah meninjau sedikit di segmen awal dan juga sudah mendapat laporan dari pihak pelaksanaan yaitu HKI. Tahap penyelesaian hanya tersisa tinggal sekitar 22% dan pada sektor lahan 0,8 persen,” terang Ayodhia G L Kalake saat melakukan peninjauan progres pengerjaan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sesi I Bengkulu-Taba Penanjung bersama Wakil Gubernur (Wagub) Rosjonsyah sebelum berangkat ke Enggano, 27/09/2021.
“Ini merupakan prestasi pembangun tol tercepat di Indonesia. Kami berharap ini bisa meng-generate serta menggenjot ekonomi daerah setempat. Kita bisa berharap banyak pada potensi lokal bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin. Ini yang menjadi harapan kita semua,” lanjutnya.
Menurut Wagub Rosjonsyah, kendati masih pandemi COVID-19, pengerjaan tetap berlanjut. Hal ini merupakan bentuk komitmen dari PT. Hutama Karya Indonesia (HKI) untuk target menyelesaikan 100% akhir tahun 2021 ini.
“Saya mendampingi bapak deputi memantau perkembangan tol. Alhamdulillah pengerjaannya tetap berlanjut meski COVID. Dan sejauh ini progresnya sudah hampir 100%. Ditargetkan pada Desember nanti selesai,” sampai Rosjonsyah.
“Mudah-mudahan ini menjadi harapan baru masyarakat Bengkulu, agar ekonomi meningkat lebih baik lagi bahkan menjadi tonggak perekonomian bagi pesisir pulau barat Sumatera dengan terhubungnya dengan pelabuhan Pulai Baai nantinya,” tambahnya.
Sementara Project Director PT. Hutama Karya Sri Hastuti Hardiningsih menyampaikan, untuk pembangunan sesi 1 Kota Bengkulu – Taba Penanjung pengerjaannya sudah mencapai hampir 80% dan ini terus dikebut. Sedangkan untuk pembebasan lahannya sudah hampir mencapai keseluruhan.
“Saat ini progres fisik pengerjaan sudah 78.93%, sedangkan lahannya sudah kami konstruksi semua. Kami upayakan untuk diselesaikan akhir tahun ini. Terkait dengan lahan bebas untuk pembangunan ini sudah 99.92%. Mohon doanya, akhir 2021 sesi 1 ini dapat rampung,” terang Sri Hastuti. (Red)