Tulungagung Usulkan Dana CSR untuk Perbaikan Trotoar Sepanjang 110 Kilometer

Tulungagung, WOrdpers.id – Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengajukan usulan pendanaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan lokal untuk memperbaiki trotoar sepanjang 110 kilometer yang kini mengalami kerusakan parah di sejumlah titik strategis.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tulungagung, Dwi Hari Subagyo, mengungkapkan bahwa mayoritas trotoar di wilayah kota maupun pinggiran mengalami kerusakan berat dan membutuhkan penanganan menyeluruh.

“Panjang total trotoar di Tulungagung mencapai 110 kilometer, terdiri dari 35 kilometer di sisi kanan dan 75 kilometer di sisi kiri jalan. Sebagian besar kondisinya memprihatinkan dan membahayakan pejalan kaki,” kata Dwi Hari kepada wartawan, Kamis (29/5/2025).

Salah satu titik yang disorot adalah trotoar di Jalan Diponegoro yang menurutnya belum pernah tersentuh perbaikan sejak pertama kali dibangun pada tahun 2009. Sementara itu, proyek revitalisasi trotoar dan saluran drainase di Jalan Ahmad Yani Timur, termasuk kawasan sekitar Mapolres Tulungagung, sempat dirancang dengan estimasi anggaran Rp7,5 miliar. Namun, rencana itu urung direalisasikan karena anggaran terkena refocusing saat pandemi COVID-19.

“Tahun 2022 hingga 2024 kami prioritaskan perbaikan jalan. Tahun ini pun anggarannya kembali direalokasi untuk jalan. Akibatnya, penanganan trotoar kembali tertunda,” ujarnya.

Dwi menekankan bahwa penundaan perbaikan trotoar berisiko terhadap keselamatan masyarakat, terutama karena banyak titik yang tidak hanya rusak, tetapi juga menutupi gorong-gorong yang kini mengalami penyempitan.

“Kalau dibiarkan, potensi banjir meningkat. Karena itu, kami dorong perbaikan trotoar dan gorong-gorong dilakukan bersamaan. Tidak bisa hanya tambal sulam. Harus dibongkar dan dibangun ulang,” jelasnya.

Sebagai solusi alternatif, pihaknya kini tengah menjajaki kerja sama dengan perusahaan melalui program CSR. Dinas PUPR akan mengajukan proposal kepada sejumlah perusahaan lokal setelah mendapatkan persetujuan dari Bupati Tulungagung.

BACA JUGA:  HARKITNAS ke-116: Bupati Sapuan Serukan Inovasi dan Gotong Royong Menuju Indonesia Emas

“CSR memang tidak bisa digunakan untuk pembangunan jalan, tapi bisa untuk perbaikan trotoar. Ini yang sedang kami maksimalkan. Salah satunya untuk mendukung pembangunan trotoar model smart undercity,” tutur Dwi Hari.

Langkah ini diharapkan dapat mempercepat penanganan infrastruktur pendukung keselamatan pejalan kaki dan mempercantik wajah kota Tulungagung, khususnya di kawasan perkotaan yang ramai aktivitas publik.(*)

Jangan Lewatkan