Pertemuan Khusus Presiden Jokowi dan Elon Musk Mereduksi Tujuan Menghadiri KTT ASEAN-Amerika Serikat

Jubir Kemenlu harus menjelaskan tekait pertemuan khusus Presiden dengan Elon Musk, yang agendanya adalah pertemuan dengan Para CEO perusahaan besar secara bersamaan.

PPJNA 98 dan Koordinator SIAGA 98
PPJNA 98 dan Koordinator SIAGA 98 Foto/Dok Hass

Jakarta, Word Pers Indonesia – Tak perlu merisaukan tak ada penyambutan oleh pejabat AS saat Presiden tiba di Washington. Bahkan Jubir Kemenlu menyayangkan pihak-pihak yang justru lebih menyoroti hal-hal yang bersifat teknis protokoler ketimbang esensi dari pertemuan negara-negara ASEAN dengan Amerika Serikat, dan menegaskan bahwa kunjungan Jokowi ke AS ini adalah semi multirateral , sebab itu perlu di bedakan antara protokol penyambutan untuk pertemuan yang bersifat bilateral dan semi-multilateral. Hal tersebut dikatakan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI melalui Juru Bicaranya, Teuku Faizasyah, kamis, 12/5/2022.

Menyikapi hal tersebut, Simpul Aktivis Angkatan ’98 (SIAGA ’98) berpendapat Pernyataan Juru bicara ini menarik dibahas.

“Sebab beberapa hari sebelum keberangkatan Presiden Jokowi ke Washington, sebelumnya ada pejabat yang bertemu dengan salah satu CEO besar Amerika, yang kemudian dilanjut dengan pernyataan bahwa Presiden Jokowi akan bertemu dengan Elon Musk (CEO Tesla Inc) di Amerika Serikat,” terang Hasanuddin Koordinator Siaga 98 pada awak media, Jum’at 13/5/2022.

Lanjutnya, Ia mengatakan bahwa Informasi ini berkembang di tanah air sebelum keberangkatan dan hingga saat ini.

“Jika mencermati penjelasan Jubir Teuku Faizasyah bahwa hal protokoler yang sifatnya teknis tidak dilakukan Pemerintah Amerika Serikat oleh sebab pertemuan yang bersifat semi-multilateral dan bukan bilateral, maka Jubir Kemenlu tersebut juga harus menjelaskan tekait Pertemuan khusus Presiden dengan Elon Musk, sementara agendanya adalah pertemuan dengan Para CEO perusahaan besar secara bersamaan,” lanjut Hasanuddin.

BACA JUGA:  Masyarakat Sambut Baik Pembangunan Drainase Lawan Banjir Aceh Barat

Masih kata Hasanuddin, substansi Pertemuan KTT ASEAN-Amerika Serikat akhirnya menjadi ter-reduksi oleh pertemuan khusus yang sedang diupayakan pihak-pihak tertentu antara Presiden Jokowi dan Elon Musk.

Untuk itu, Kami Siaga 98 berharap Jubir Kemenlu dapat segera menyampaikan informasi dan saran kepada Presiden untuk menunda (membatalkan) pertemuan khusus tersebut, karena pertemuan ini dapat menciderai substansi sebagaimana dimaksud oleh Jubir Kemenlu, Teuku Faizasyah.

“Termasuk dari upaya diplomatik hubungan perdamaian, perekonomian dan Kawasan ASEAN-Amerika Serikat yang mendesak, khususnya terkait agenda KTT-G20 di Bali 15-16 November 2022, dimana Joe Biden, Presiden Amerika Serikat menentang kehadiran Presiden Vutin,” Ujarnya.

Hal ini penting, sebagaimana disampaikan Presiden bahwa tujuan kenegaraan ke Washngton sebagai bentuk tanggung jawab menjadikan Indo-Pasifik sebagai Kawasan damai, yng stabil dan sejahtera.

Menurut Siaga 98, Hal itu akan terwujud, jika Kemenlu RI dapat mengupayakan Pertemuan Khusus Antara Presiden RI, Jokowi-Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dan bukan dengan Elon Musk, Seorang Pemimpin Perusahaan.

“Penjelasan Kemenlu RI bahwa Presiden Jokowi tidak disambut pejabat AS karena teknis sifatnya dapat diterima jika pertemuan Presiden Jokowi secara khusus dengan Presiden Joe Biden terjadi, dan hal esensial kenegaraan akan ter-reduksi jika yang terjadi sebaliknya Presiden Jokowi secara khusus bertemu dengan salah seorang CEO Perusahaan, Elon Musk semata,” Tegas Hasanuddin Selaku Koordinator Simpul Aktivis Angkatan 98 Tersebut. (Red)