Penembang: All Great Things Bagian II: Ladang Rafflesia dan Homestay

Foto Bunga Rafflesia Arnoldi Oleh Bagus SLE
Foto Bunga Rafflesia Arnoldi Oleh Bagus SLE

Bagian 2 : Ladang Rafflesia dan Homestay

Oleh Bagus SLE

Saat jam menunjuk angka 10 pagi, kami meninggalkan cafe menuju lokasi habitat Rafflesia yang sedang mekar.

Dengan menaiki motor kami menyusuri jalan desa. Sekitar 5 menit kemudian melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki. Kurang lebih 5 menit menapaki jalan tanah kami sampai di lokasi.

Sempat tercetus kata ‘wow’ karena di area yang sangat kecil (kurang lebih 5 meter persegi) ada banyak bonggol Rafflesia. Dari ukuran jempol kaki hingga siap mekar. Ada 10 calon rafflesia di wilayah ini. 1 siap mekar, diperkirakan 3-5 hari ke depan akan mekar. 2 bonggol kemungkinan 1 bulan lagi.

Sayangnya yang satu bonggol terjepit oleh akar. Jika tidak dipotong akar tersebut, maka Rafflesia satu ini akan gagal mekar, dan jikapun mekar, akan tidak sempurna.

BACA JUGA: Penembang : All Great Things Bagian I: LOKASI GLAMPING YANG PENUH CAHAYA

Ada catatan penting yang kami dapatkan di habitat Rafflesia di sini. Lingkungan tempat tumbuh Puspa langka ini sangat dekat dengan pemukiman penduduk, dan bersebelahan dengan lalu lalang penduduk yang beraktifitas ke kebun, tapi tidak ada pengrusakan seperti di tempat lain terhadap bunga, calon bunga ataupun inang tempat tumbuh.

Terimakasih bagi penduduk desa wisata pesona Penembang. Salut untuk kemajuan pengetahuan kalian.

Beberapa video dan foto rafflesia sudah didokumentasikan. Kami tinggalkan ‘ladang’ rafflesia menuju beberapa home stay yang ada di atas Cu’up Pesuk.

Sayangnya, penulis mengalami sedikit insiden di sini. Hampir saja telinga sobek oleh dahan sawit yang terpotong dan melewati batas jalan. Akibatnya luka kecil tapi agak dalam dan hampir tembus pada daun telinga sebelah kiri.

BACA JUGA:  Mistery Byuto, Cerita Rakyat Serawai dan 7 Harimau Muda

Dasar orang lapangan, luka ini tidak menjadi masalah, begitu juga terhadap tusukan beberapa duri rotan pada paha waktu terpeleset dalam perjalanan berikutnya menuju pemandian air terjun Cu’up Midar.

Andai pengelola jeli maka insiden seperti di atas tidak akan terjadi.

Ada 3 home stay milik desa yang dibawahnya merupakan puncak air terjun yang tadi pagi kami berada dan sarapan. Bangunan berbentuk rumah tradisional ini bisa disewa oleh pengunjung yang ingin memandang cafe Sineba dari ketinggian dan jalan desa.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan