Berhasil Turunkan Prevalensi Stunting, Pemkot Bengkulu Raih Penghargaan dai BKKBN RI

Bengkulu, Word Pers Indonesia – Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu mendapat penghargaan langsung dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia (RI) karena berhasil menurunkan prevalensi stunting tahun 2022 dari 22,2 persen menjadi 12,9 persen.

Penghargaan diserahkan Ketua TPPS Provinsi Bengkulu dan juga selaku Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah dalam Rakerda Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan percepatan penurunan stunting tingkat Provinsi Bengkulu di hotel Mercure, Kamis (16/2).

Dimomen ini hadir juga Staf Ahli Pemkot I Made Ardana, Kepala DP3AP2KB Dewi Dharma, Kadis Pangan dan Pertanian Adriansyah dan jajaran Pemkot lainnya.

Dengan capaian ini, Wawali Dedy berterima kasih kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang telah bahu membahu menurunkan angka stunting di Kota Bengkulu. Tanpa ada sinergi yang solid, program penurunan stunting tidak mungkin tercapai dan tentunya berkat dukungan seluruh masyarakat.

“Alhamdulillah, Kota Bengkulu dari 9 kabupaten/kota mendapatkan peringkat terbaik, dimana prevalensi stunting dari angka 22,2 persen turun drastis menjadi angka 12,9 persen,” ujar Dedy saat ditemui.

“Ini semua kita dapatkan atas kerjasama semua pihak, mulai dari Walikota, Wakil Walikota hingga kader kami yang luar biasa. Terimakasih kepada semua pihak yang sudah mendukung dan ini harus kita pertahankan, targetnya ke depan satu digit. Kita sekarang 12 persen, kita targetkan diangka 9 atau 8 persen,” sambungnya.

Penurunan stunting terjadi selaras dengan turunnya angka kemiskinan di Kota Bengkulu, yang dulunya di angka 20 persen sekarang menjadi 15 persen.

Dedy berharap kerja solid seperti ini dapat dipertahankan. Apalagi Kota Bengkulu menjadi satu-satunya daerah di Provinsi Bengkulu memiliki duta genre di setiap kelurahan.

BACA JUGA:  Jumat Berkah, Gulai Terenak Sedunia di Masjid At-Taqwa Siap Disantap

“Mereka yang jadi duta menyampaikan kepada calon-calon pengantin, anak remaja jangan menikah di bawah usia. Kalaupun menikah siapkan dulu bgaimana kesehatannya, kesiapannya secara ekonomi, sehingga kalau semua disiapkan secara matang generasi kita menjadi generasi terbaik ke depannya,” pungkas Dedy. (Red)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan