Kasus Truk Tangki Terguling di JLS Tulungagung Menguak Dugaan Jaringan Solar Fiktif, Polisi Temukan Alamat Palsu Perusahaan

Tulungagung, Word Pers Indonesia — Penyelidikan kasus truk tangki pengangkut solar yang terguling di Jalur Lintas Selatan (JLS) Tulungagung, Jawa Timur, berkembang ke arah yang lebih serius. Penyidik Polres Tulungagung mengendus dugaan keterlibatan perusahaan penyedia solar fiktif dalam rantai distribusi bahan bakar tersebut.

Kasatreskrim Polres Tulungagung, AKP Ryo Pradana, mengungkapkan bahwa penyidik telah melakukan serangkaian langkah penyelidikan intensif, mulai dari pemeriksaan saksi hingga penelusuran legalitas perusahaan yang tercantum dalam dokumen pengiriman solar.

“Penyelidikan kami mengarah pada dugaan adanya perusahaan penyedia solar yang bersifat fiktif,” tegas AKP Ryo Pradana, Senin (22/25).

Perantara Misterius Mangkir, Polisi Lakukan Pelacakan

Dalam proses penyidikan, polisi telah melayangkan pemanggilan terhadap sejumlah saksi kunci, termasuk perwakilan PT LBB selaku pihak yang tercatat sebagai penyedia solar, serta seorang perantara berinisial H. Namun hingga kini, panggilan tersebut belum diindahkan.

“H sudah kami panggil dua kali, tetapi tidak hadir. Saat ini masih kami lakukan pencarian karena berdasarkan data kependudukan, yang bersangkutan bukan warga Tulungagung,” ujar Ryo.

Ketidakhadiran saksi kunci ini semakin menguatkan dugaan adanya praktik distribusi solar yang tidak transparan dan berpotensi melanggar hukum.

Polisi Temukan Alamat Ruko Kosong dan Lahan Kosong

Tak berhenti pada pemanggilan saksi, penyidik juga melakukan pengecekan langsung ke alamat perusahaan yang tercantum dalam company profile yang diterima dari PT KSE. Langkah ini ditempuh setelah dua kali pemanggilan resmi kepada perusahaan tersebut tidak mendapat respons.

Hasilnya mencengangkan. Saat mendatangi alamat PT LBB di wilayah Surabaya, petugas justru menemukan alamat yang diduga fiktif. Temuan serupa juga terjadi saat penyidik menelusuri dua perusahaan lain yang tercantum dalam dokumen distribusi solar.

“Anggota kami sudah mendatangi alamat sesuai company profile yang diberikan. Dari hasil pengecekan, terdapat tiga perusahaan yang alamatnya fiktif,” ungkap Ryo.

BACA JUGA:  Balon Udara Berhias Petasan Meledak di Tulungagung, Polisi Amankan 7 Pelaku

Ketiga perusahaan tersebut yakni PT LBB, PT Ganani, dan PT Tiga Jaya, yang tercatat beralamat di wilayah Surabaya dan Gresik. Berdasarkan pengecekan lapangan, alamat-alamat tersebut mengarah pada ruko kosong dan lahan kosong, tanpa aktivitas usaha sebagaimana layaknya perusahaan resmi.

Alur Distribusi Terbongkar, Peran Perantara Disorot

AKP Ryo menjelaskan, dalam rangkaian distribusi solar tersebut, PT KSE mengakui melakukan pemesanan melalui perantara berinisial H. Selanjutnya, H menyalurkan pesanan itu kepada perusahaan-perusahaan yang kini diduga tidak memiliki keberadaan fisik yang jelas.

“Alurnya, PT KSE memesan kepada H sebagai perantara, lalu oleh H disubkan ke PT LBB, PT Ganani, dan PT Tiga Jaya. Peran H ini sebagai perantara atau semacam marketing,” jelasnya.

Pola ini memperkuat indikasi adanya rantai distribusi solar ilegal yang memanfaatkan perusahaan cangkang untuk mengaburkan asal-usul dan tujuan distribusi BBM.

Kapolres Pastikan Penyidikan Transparan di Bawah Asistensi Polda Jatim

Sementara itu, Kapolres Tulungagung AKBP Mohammad Taat Resdi memastikan bahwa penanganan perkara tersebut dilakukan secara profesional, transparan, dan berada di bawah asistensi Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Timur.

“Satreskrim bekerja di bawah asistensi Ditreskrimsus Polda Jatim. Setiap perkembangan selalu kami laporkan dan kami mengikuti arahan serta petunjuk dari Polda,” tegas AKBP Taat Resdi.

Ia menegaskan tidak ada upaya menutup-nutupi dalam penanganan kasus tersebut, dan seluruh proses penyidikan dilakukan sesuai prosedur hukum yang berlaku.

Kasus ini kini menjadi perhatian publik, mengingat distribusi solar menyangkut hajat hidup masyarakat luas dan rawan disalahgunakan oleh jaringan ilegal. Polisi memastikan penyelidikan akan terus dikembangkan hingga seluruh pihak yang terlibat dimintai pertanggungjawaban hukum.

Reporter: Agris
Editor: Team Red

Posting Terkait

banner 2000x647

Jangan Lewatkan