Word Pers Indonesia – Aksi Penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bengkulu di Gedung DPRD Provinsi Bengkulu berakhir ricuh, 4 mahasiswa luka-luka dan satu mahasiswa dilarikan ke Rumah Sakit hingga mendapat 4 jahitan luka di kepala.
Kericuhan tersebut mengakibatkan seorang mahasiswa yakni: Aldi HMI Komisariat Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu (UNIB) terluka dibagian dada, Handi HMI Komisariat Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (UIN FAS) Bengkulu dilarikan ke Rumah Sakit karena mendapat 4 jahitan luka di kepala.
Sedangkan Fauzan Alatas juga merupakan HMI Komisariat Syariah UIN FAS Bengkulu terdapat luka pecah pelipis bagian mata atas sebelah kiri. Dan satu lagi adalah Fadil Luka memar dibagian dada diketahui ia merupakan anak dari Ketua DPRD Mukomuko.
Dijelaskan Koordinator Lapangan (Korlap) Rafindo Hasan aksi yang digelar HMI Cabang Bengkulu aksi yang penolakan kenaikan harga BBM diawali dengan long march dari Taman Buda ke depan gedung DPRD Provinsi berjalan dengan tertib, tapi sayang katanya.
“Aksi dimulai dengan long march, awalnya berjalan tertib, 6 orang perwakilan dari HMI bernegoisasi dengan anggota dewan untuk meminta seluruh massa aksi kurang-lebih 100 orang untuk turut berdiskusi menyampaikan aksi penolakan terhadap kenaikan harga BBM, namun tidak disetujui.” Jelas Rafindo saat gelar konferensi pers, Rabu (31/08/2022).
Rafindo juga menceritakan awal terjadinya bentrok dengan aparat kepolisian karena diprovokasi dengan ditendang oleh aparat dengan menggunakan pakaian preman dan kemudian memicu kemarahan dari massa aksi (HMI Cabang Bengkulu) yang sedang menyampaikan aspirasi diluar pagar gedung DPRD Provinsi Bengkulu.
“Pada saat akan kedepan DPRD, perwakilan HMI diprovokasi dengan ditendang oleh aparat berpakaian preman sampai akhirnya memicu keributan dan menyulut kemarahan kader HMI yang berada diluar pagar, kemudian masuk atas izin pihak kepolisian sampai akhirnya kembali terjadi kericuhan yang berujung pada pemukulan dan kekerasan terhadap massa aksi yang mengakibatkan 4 orang kader HMI luka-luka karena diinjak dan dipukuli oleh aparat.” Katanya.
Berdasarkan rentetan kronologis tersebut makan HMI Cabang Bengkulu menyatakan sikap sebagai berikut:
1. HMI Cabang Bengkulu mengecam tindak represif aparat kepolisian yang melakukan kekerasan dan pemukulan terhadap kader HMI.
2. Mengecam tindakan arogan aparat Kepolisian yang mengintrospeksi anggota dewan untuk melarang massa aksi audinesi di Ruang Rapat Peripurna.
3. HMI Cabang Bengkulu akan kembali menggelar aksi secara besar-besaran. (Team)