Meulaboh, Word Pers Indonesia – Dalam beberapa berita kita melihat banyak aparatur desa yang terlibat korupsi dana desa atau dana bantuan untuk fakir miskin, sungguh miris dan sedih ketika anggaran untuk fakir miskin saja bisa di mainkan. Kejadian serupa terjadi di desa rundeng, kecamatan johan pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.
Warga desa rundeng dan juga si pelapor, Ahhadda mengemukakan bahwa jelas pada saat itu 7 juni 2023 inspektorat Aceh Barat langsung turun ke desa rundeng untuk menanggapi laporan warga perihal pemotongan bantuan BLT alasan material sebesar 100 – 50 ribu oleh beberapa kadus.
“Tentang anggaran pangan yang tidak jelas dan dana BUMG desa yang tidak tau lagi rimbanya, ditambah kadus mengambil jatah baitumal fakir saat itu dengan menaruh nama mereka dan istrinya sendiri,” ujar Ahhadda kepada Wartawan, Kamis 1/8/2024.
Pada saat penyerahan jabatan geucik baru di Rundeng oleh geucik lama, beberapa bulan kemudian Ahadda mendatangi geucik terpilih dan mengatakan agar kepala dusun yang terlibat pungli tidak dipakai lagi.
“Geucik terpilih mengatakan ‘ok’ berkali-kali, bahkan warga salah satu dusun di Rundeng sudah melakukan demo meminta kepala dusun tersebut diganti. Namun, sampai sekarang mereka belum diganti,” kata Ahadda.
Seorang warga Rundeng yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa kepala dusun tidak diganti karena mereka adalah tim sukses geucik terpilih saat pemilihan akhir tahun 2023.
Dengan kejadian ini, Ahhadda berharap pihak aparat dan berwenang jangan melihat nominalnya kecil, sehingga acuh tak acuh, padahal jelas di LHP inspektorat aceh barat menyatakan terbukti.
“Jika begini tanggapan penegak hukum, kemana lagi kami harus melaporkan jika ada temuan, dan saya melapor karena warga curhat di masjid jamik saat saya sholat dan ikut ngopi pagi di masjid,” pungkas Ahhadda. (Wr)