Wordpers.id, Bengkulu – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Bengkulu menjajaki seluruh universitas di wilayah ini guna membangun kesadaran berzakat.
“Zakat bukanlah paksaan namun wajib bagi setiap orang. Untuk itu perlu dibangun kesadaran berzakat di setiap lembaga pendidikan, sehingga bukan hanya dosennya tapi mahasiswa jadi senang berzakat” kata Ketua BAZNAS Provinsi Bengkulu, Mukhtaridi Baijuri, saat mengadakan kerjasama sosialisasi pengelolaan zakat di lingkungan Universitas Dehasen, Selasa.
Baijuri mengatakan perlunya berzakat bagi setiap orang demi menghindari marabahaya yang kapan saja bisa terjadi. Menurutnya dengan berzakat, hak orang lain dalam 2,5 persen harta yang diperoleh dapat membersihkan kadar harta.
Lebih lanjut pengelolaan zakat yang optimal juga turut memberikan kontribusi dalam pembangunan sumber daya manusia. Dalam hal ini Baijuri menyebutkan program binaan BAZNAS seperti pengembangan pendidikan, ketahanan sosial, pembinaan UMKM, hingga membantu krisis kesehatan masyarakat.
“Jadi zakat yang telah dibayarkan serta merta kembali lagi untuk membantu anak kurang mampu mengenyam pendidikan,” kata Baijuri.
Lebih lanjut pengelolaan zakat di lingkungan universitas sendiri di antaranya telah melibatkan Universitas Bengkulu, Universitas Muhammadiyah Bengkulu, dan Universitas Dehasen.
Dalam dua tahun terakhir, BAZNAS Bengkulu telah mengoptimalkan pendapatan berzakat dari berbagai lembaga dan perorangan sebanyak Rp2,5 miliar di 2019 dan Rp5,2 miliar di 2020.