Word Pers Indonesia, Jakarta – Pada saat kunjungan komisi VII DPR RI ke Batam beberapa waktu lalu, Anggota DPR RI Bambang Haryo Soekartono (BHS) menyempatkan untuk hadir mengunjungi terminal peti kemas Batu Ampar di Batam. Kunjungan didampingi oleh KSOP Batam, Pimpinan Cabang pengelola pelabuhan Batu Ampar, Kepala BP Batam.
“Terminal tersebut sangat tidak memenuhi syarat untuk menjadi terminal internasional karena banyak fasilitas dermaga yang rusak demikian juga jumlah crane yang sangat kurang baik di dermaga maupun areal penumumpukan,” kata BHS dikutip dalam akun instagram pribadinya @bambangharyos.
Begitu dicek langsung oleh Bambang Haryo, produktivitasnya pun sangat rendah, kemampuan handling kontainer per jam hanya 24 kontainer sedangkan negara Singapura yang ada di seberangnya mempunyai kemampuan handling 67 kontainer per jam, Pelabuhan Tanjung Pelepas di Malaysia bisa handling 85 kontainer per jam.
“Inilah yang menjadikan kapal-kapal internasional tidak berminat melakukan bongkar muat & transhipment di pelabuhan Batu Ampar Batam padahal jalur Alur Laut Kepulauan 1 Indonesia (ALKI-1) yang melewati Selat Malaka yang menjadi captive market adalah sebanyak 100.000 kapal dengan mengangkut 120 juta teus kontainer setiap tahun,” ujarnya.
“Harusnya bisa menjadi market/pasar bagi pelabuhan Batu Ampar karena pelabuhan Singapura sudah menampung sekitar 45 juta teus kontainer internasional setiap tahun, Pelabuhan Tg Pelepas 12,5 juta teus kontainer setiap tahun,” lanjut dia.
Kesempatan ini, kata Bambang Haryo, tidak dimanfaatkan oleh Indonesia sebagai negara yang mempunyai panjang pantai yang dilewati ALKI-1 yang merupakan terpanjang dibanding 3 negara Singapura, Malaysia, Thailand.
Bahkan, lanjutnya, Batu Ampar sekarang hanya menampung 500.000 kontainer domestik & internasional dimana kontainer internasional hanya sekitar 100.000. Ini sangat disayangkan kita punya market tapi tidak terserap.
“Seharusnya penyelenggara pelabuhan tersebut, diserahkan kepada operator yang profesional dan mengerti mengenai kepelabuhanan dan pelabuhan Batu Ampar Batam harus bisa menjadi pelabuhan hub internasional kita,” tandasnya.
