Buaya dan Kucing Air, Benarkah 2 Makhluk Ini Endemik Bengkulu?

Opini Oleh:  Ryu Bagus (Presiden Republik SLE)

Dulu kita seringkali mendengar kalimat, “Ikan sejerek, b’re secupak, madar…”. Kata-kata merendahkan ini hampir tiap hari kita dengar pada masa itu terutama dari para pejabat. Untuk menggambarkan betapa malasnya orang Bengkulu.

Ternyata setelah kita ketahui maksud sebenarnya adalah kearifan lokal nelayan Bengkulu yang tidak serakah dan menjaga keberlangsungan hasil tangkapan mereka untuk masa yang akan datang, maka kalimat yang sangat melecehkan itu mulai menghilang.

Lalu muncul kalimat yang sangat jahat dan mengecilkan Bengkulu di mata orang luar, bahwa provinsi kaya ini dihuni oleh para penjahat yang suka maling dan memangsa orang-orang disekitarnya.

Dan beberapa hari ini kita disodorkan oleh berita yang benar-benar ‘menunjukkan’ kalau kalimat yang selalu ditanamkan itu adalah benar.

Saya tidak ingin membicarakan perseteruan antara para pemain politik dalam perebutan pucuk pemerintahan di Bumi Rafflesia yang dilihat dari satu sisi ini adalah penjegalan dan cara mendapatkan kemenangan dalam pertandingan yang memang menguras banyak harta.

Sangat menarik untuk kita lihat kalimat “Lubuk kecik, buayo banyak” yang sejak kemunculannya jg singgah di telinga masyarakat Bengkulu hampir tiap hari.

Sadar tidak sadar kalimat ini tertanam di dalam benak lalu mewarnai jiwa masyarakat Bengkulu hingga pedalaman.

Susunan sedikit kata itu telah membentuk kehidupan sosial dan akhirnya menjadi ‘budaya’ legal dan menakutkan bagi masyarakat yang sebenarnya memiliki budaya sangat agung.

Saya mencurigai kata-kata menjijikkan itu memang sengaja dihembuskan setiap hari utk mengerdilkan keberadaan Bengkulu di mata orang lain dan membuat anak-anak Bengkulu malu untuk tampil di mana saja mereka berada dan bahkan ketika di gedung Senayan sana.

BACA JUGA:  Arti Kata Ramadhan

Apakah kita tidak curiga dengan kondisi provinsi Bengkulu yang terbelakang secara ekonomi, pendidikan, sosial dan politik?

Bengkulu adalah provinsi lengkap secara alam untuk menjadi daerah yg hebat. Perikanan, pertanian, pertambangan, sejarah, kecantikan alam, budaya dan identitas (Suku Rejang dan Kaganga)

Dari semua rincian di atas kecurigaan terhadap pihak-pihak ‘KUCING AIR’ yang sengaja membuat Bengkulu lemah secara politik, ekonomi dan harga diri memang diciptakan untuk bebasnya BUAYA-BUAYA brutal merampok, merampas dan maling di rumah yang bernama Bangkahulu.

Untuk mengetahui apakah Kucing Air dan Buaya adalah endemik Bengkulu, mari kita ngopi.

#opini #buaya #kucingair #kpk #korupsi #tps #semuaorang

Posting Terkait

Jangan Lewatkan