TANGGAMUS, WORDPERS.ID – Jalan Lintas Barat (Jalinbar) yang membentang di Kabupaten Tanggamus kembali memantik kekecewaan warga. Alih-alih menjadi jalur transportasi yang layak, jalan yang berstatus sebagai jalan provinsi ini justru menjadi potret buruknya pemeliharaan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Lampung.
Pantauan di lapangan, tambal sulam yang dilakukan terlihat asal-asalan. Aspal tipis yang ditebar tidak mampu bertahan lama, bahkan dalam hitungan minggu sudah mulai mengelupas. Beberapa titik di jalur Pugung hingga Sedayu masih dipenuhi lubang, seolah tambalan yang dilakukan hanya formalitas agar terkesan ada perbaikan.
Warga yang setiap hari melintas mengaku geram. Mereka merasa jalur strategis antar kabupaten itu hanya dijadikan ajang proyek tahunan tanpa memperhatikan kualitas.
“Kalau jalannya ditambal tipis seperti ini, sudah jelas sebentar lagi rusak lagi. Sama saja buang anggaran, tapi yang jadi korban kami pengendara,” ujar salah satu pengguna jalan dengan nada kecewa, Selasa (9/9/2025).
Kondisi ini juga mendapat sorotan dari Lembaga Perlindungan Konsumen Nusantara Indonesia (LPKNI) Tanggamus. Ketua LPKNI, Yuliar Baro, menilai pemeliharaan yang dilakukan PU Provinsi Lampung tidak profesional dan jauh dari standar teknis.
“Kalau setiap tahun rusak di titik yang sama, itu artinya kualitas pemeliharaannya dipertanyakan. Anggaran negara tidak boleh dipakai sekadar untuk tambal sulam tanpa mutu. Ini menyangkut keselamatan masyarakat,” tegas Yuliar.
Ia menambahkan, Jalinbar Tanggamus bukan sekadar jalan biasa, melainkan jalur vital yang menghubungkan roda ekonomi antarwilayah. Namun sayangnya, pemeliharaan jalan provinsi ini lebih mirip sandiwara ketimbang solusi nyata.
LPKNI mendesak Dinas BMBK Provinsi Lampung selaku pihak yang bertanggung jawab segera memberikan penjelasan dan mengambil langkah serius. Jika tidak, masyarakat bersama lembaga konsumen berencana akan menggelar aksi di kantor dinas terkait.
Buruknya kualitas tambal sulam jalan provinsi ini seolah menegaskan bahwa yang konsisten dari proyek pemeliharaan hanyalah… kerusakannya yang terus berulang. ( */ Davit)
