Cara Membedakan Sapi Sehat dan Sapi Sakit: Jangan Tertipu Penampilan Luar!

Wordpers.id – Dalam usaha ternak sapi, kesehatan hewan adalah aset utama. Seekor sapi sehat akan tumbuh cepat, efisien mengubah pakan menjadi daging atau susu, dan memberikan keuntungan maksimal. Sebaliknya, sapi yang sakit bukan hanya menghambat produksi, tetapi juga bisa menularkan penyakit ke ternak lain.

Masalahnya, banyak peternak pemula sulit membedakan sapi sehat dan sapi sakit, apalagi jika hanya melihat sekilas. Padahal, dengan pemahaman dasar tentang tanda-tandanya, kerugian bisa dicegah sejak awal.

Berikut panduan praktis membedakan sapi sehat dan sapi sakit yang penting diketahui oleh siapa pun yang bergerak di dunia peternakan.

1. Kondisi Fisik dan Penampilan Umum

Sapi Sehat:

Bulu mengilap, kulit elastis, tubuh proporsional, dan otot tampak terisi penuh. Gerakan lincah serta berdiri dengan kokoh.

Sapi Sakit:

Bulu kusam, kulit kering atau ada luka, tubuh terlihat kurus, dan gerakan lamban. Kadang berdiri pincang atau enggan bergerak.

2. Nafsu Makan dan Minum

Sapi Sehat:

Nafsu makan tinggi, pakan habis sesuai jadwal, serta minum dengan lahap. Sapi sehat juga cenderung aktif mencari pakan.

Sapi Sakit:

Nafsu makan berkurang atau hilang sama sekali. Air minum jarang disentuh, mulut kering, atau terlihat lesu meskipun pakan tersedia.

3. Suhu Tubuh dan Pernapasan

Sapi Sehat:

Suhu tubuh normal (38–39,5 °C) dengan pernapasan teratur. Hidung lembap, tidak mengeluarkan cairan berlebihan.

Sapi Sakit:

Suhu tubuh meningkat (demam) atau terlalu rendah. Napas cepat, tersengal, atau disertai lendir dari hidung. Ini bisa menandakan infeksi pernapasan atau penyakit serius.

4. Mata dan Mulut

Sapi Sehat:

Mata cerah, bening, dan responsif. Gigi kuat, mulut tidak berbau menyengat.

Sapi Sakit:

Mata sayu, berair, atau bahkan bengkak. Mulut kadang mengeluarkan air liur berlebihan, lidah lemah, dan muncul bau tak sedap.

BACA JUGA:  Kaliberitas Karya-Karya Ekspres di Era Digital

5. Kotoran dan Urin

Sapi Sehat:

Kotoran padat namun lembut, warna normal, tidak ada darah atau lendir. Urin jernih kekuningan, keluar lancar.

Sapi Sakit:

Kotoran terlalu encer (diare), terlalu keras, atau bercampur darah. Urin bisa keruh, sedikit, atau sulit keluar—indikasi adanya masalah ginjal atau infeksi.

6. Perilaku Harian

Sapi Sehat:

Aktif, mudah diarahkan, sering mengunyah kembali (ruminasi), dan tampak nyaman di kandang.

Sapi Sakit:

Lebih banyak berbaring, jarang meruminasi, sering mengeluarkan suara aneh, atau tampak stres.

Mengapa Penting Mengidentifikasi Sejak Dini?

Mencegah Kerugian Besar: sapi sakit biasanya tumbuh lebih lambat, sehingga biaya pakan tidak sebanding dengan bobot yang dihasilkan.

Menghindari Penularan: banyak penyakit sapi bersifat menular, sehingga satu ekor sakit bisa memengaruhi seluruh kandang.

Meningkatkan Kepercayaan Pasar: konsumen modern lebih selektif; hanya peternak yang menjaga kesehatan hewan yang dipercaya.

Kesimpulan

Membedakan sapi sehat dan sapi sakit tidak selalu membutuhkan keahlian dokter hewan, tetapi butuh ketelitian. Dengan memperhatikan penampilan fisik, nafsu makan, suhu tubuh, mata, mulut, kotoran, serta perilaku, peternak bisa mengambil tindakan lebih cepat sebelum masalah membesar.

Usaha ternak sapi yang sukses bukan hanya tentang jumlah ekor, melainkan kualitas kesehatan yang dijaga dengan disiplin.

Rekomendasi Mitra Ternak: Ghaffar Farm

Bagi Anda yang ingin beternak sapi tanpa repot memikirkan detail kesehatan hewan sehari-hari, bermitra dengan pihak profesional adalah solusi terbaik.

Ghaffar Farm merupakan mitra ternak sapi yang dikelola dengan standar kesehatan modern, mulai dari pemilihan bibit, pemberian pakan, hingga monitoring kesehatan harian. Dengan sistem yang transparan, peternak dan investor bisa merasa aman karena sapi dirawat oleh tenaga berpengalaman.

Bermitra dengan Ghaffar Farm berarti Anda tidak hanya memiliki sapi, tetapi juga jaminan kesehatan dan kualitas yang berujung pada keuntungan lebih pasti.

Editor: Anasril

Posting Terkait

Jangan Lewatkan