Elsimil Pastikan Catin Bebas Stunting

Bengkulu, WordPers.id – Elsimil adalah sebuah aplikasi elektronik yang dibangun dan dikembangkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terkait dengan kesiapan untuk menikah dan hamil.

Dalam rangka mengimplementasikan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting yang menyasar kelompok remaja khsusnya calon pengantin. “Elsimil bermanfaat sebagai Alat screening untuk mendeteksi faktor risiko pada calon pengantin”.

Kendati telah dikembangkan sejak tahun 2022, namun diyakini masih banyak masyarakat dan bahkan remaja hingga calon pengantin pun belum mengenal aplikasi tersebut. Baik dari tujuan dikembangkan hingga manfaat digunakan. Aplikasi tersebut dikembangkan dengan harapan agar setiap catin mendata dirinya untuk melakukan skrining kesehatan. Idealnya, sejak tiga bulan sebelum menikah, catin sudah mendapatkan monitoring kesehatan dari faskes/puskesmas.

Namun fakta dilapangan, tak banyak ditemukan catin yang mendaftarkan diri di aplikasi tersebut dan mendapat sertifikat. Padahal aplikasi tersebut digunakan untuk menekan angka stunting yang ditujukan kepada calon pengantin sebagai upaya menekan lahirnya generasi stunting baru.

MS (49), salah seorang penghulu atau Pegawai Pencatat Nikah (PPN) di wilayah Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu menyebutkan bahwa ia acap mendengar Elsimil, tetapi sedikit sekali pasangan catin mendapatkan sertifikatnya. Artinya, tidak banyak catin yang mengenal apalagi untuk mendaftarkan,” ujarnya.

Sementara aplikasi tersebut menjadi salah satu syarat pengantar nikah di KUA. Pihak KUA mensyaratkan sertifikat hasil skrining kesehatan dari puskesmas yang diunggah ke aplikasi tersebut,” kata sang penghulu menyayangkan.

Mengutip pernyataan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M. Iqbal Apriansyah usai pembukaan workshop edukasi gizi dan pencegahan anemia bagi fasilitator sebaya tingkat kabupaten dan kota di Bengkulu pekan lalu, ia menyebutkan bahwa “Aplikasi Elsimil untuk memastikan catin bebas dari potensi melahirkan bayi stunting”.

BACA JUGA:  Menyambut Tahun 2021 dengan Inovasi Digital Dalam Industri Keuangan Bersama Pundiku, Teman Prima & EmpatKali

Stunting harus dicegah sejak janin dalam kandungan atau sering dikenal dengan memperhatikan masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Maka dari itu diperlukan edukasi yang tepat untuk kaum muda agar lebih memperhatikan kesehatan dan kecukupan gizi sehingga saat menikah dan hamil nanti akan mengandung dan melahirkan generasi yang sehat.

Langkah yang diambil Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu dalam menekan stunting. Pada 2024 melalui meningkatkan pengetahuan fasilitator di kabupaten dan kota melalui workshop edukasi gizi dan pencegahan anemia terhadap fasilitator di daerah. Hal itu guna meningkatkan keterampilan peserta sebagai fasilitator dalam memberikan edukasi kepada teman sebaya tentang substansi gizi dan pencegahan anemia pada remaja.

Itu semua dilakukan untuk mengintervensi keluarga berisiko stunting agar mencegah lahirnya generasi stunting dimasa datang, demikian Iqbal.

Penulis : Idris Chalik

Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A