“Genting Tenan”, Camat XIV Koto Bangkitkan Semangat Pahlawan Lewat Gerakan Gizi dan Lingkungan Bersih

Mukomuko, Word Pers Indonesia – Dalam semangat memperingati Hari Pahlawan 10 November 2025 yang mengusung tema “Pahlawanku, Teladanku, Terus Bergerak Melanjutkan Perjuangan,” Camat XIV Koto Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mencanangkan dua program inovatif: Bank Sampah dan Gerakan Penanganan Stunting Terpadu dan Berkelanjutan (Genting Tenan).

Kedua inovasi ini menjadi simbol perjuangan baru melawan “musuh tak kasat mata” di era modern — mulai dari gaya hidup hedonis, rendahnya kepedulian sosial, hingga ancaman krisis lingkungan dan stunting yang masih menghantui generasi bangsa.

“Kalau dulu pahlawan berjuang melawan penjajahan yang nyata, kini musuh kita adalah sikap acuh terhadap lingkungan dan generasi. Melalui inovasi Bank Sampah dan Genting Tenan, kami ingin menanamkan semangat kepahlawanan baru — peduli lingkungan dan peduli tumbuh kembang anak,” tegas Camat XIV Koto, saat meninjau kegiatan pemberian makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil di Desa Pauh Terenja, Senin (10/11).

Bank Sampah: Gerakan Pahlawan Lingkungan

Program Bank Sampah akan menjadi langkah strategis dalam mengubah pola pikir masyarakat terkait pengelolaan limbah rumah tangga. Melalui sistem pengumpulan dan pemilahan sampah yang bernilai ekonomis, masyarakat didorong untuk menjadikan sampah sebagai sumber pendapatan tambahan.

Camat XIV Koto mengungkapkan, dua desa — Lubuk Sanai I dan Lubuk Sanai III — telah ditetapkan sebagai pilot project pembentukan Bank Sampah. Hal ini diharapkan menjadi pemantik bagi desa-desa lain agar lebih proaktif menjaga kebersihan lingkungan.

“Setiap subuh, kami masih menemukan tumpukan sampah dibuang ke sungai di bawah jembatan Desa Lubuk Sanai I menuju Rawa Bangun SP10. Bahkan, sebagian sudah mencemari area persawahan. Ini kondisi darurat yang butuh edukasi massif,” ujar Camat.

“Dengan Bank Sampah yang dikelola bersama lintas pihak, kami optimistis bisa menciptakan perubahan nyata, bukan hanya menjaga kebersihan, tapi juga meningkatkan ekonomi keluarga,” tambahnya.

“Genting Tenan”: Sinergi Lawan Stunting

Sementara itu, inovasi Genting Tenan (Gerakan Penanganan Stunting Terpadu dan Berkelanjutan) difokuskan pada upaya menekan angka stunting melalui kolaborasi lintas sektor — mulai dari tenaga kesehatan, pemerintah desa, hingga kader posyandu.

Kepala Puskesmas XIV Koto, dr. Faizal, memberikan apresiasi tinggi atas langkah cepat dan kolaboratif ini.

“Kami sangat mendukung inisiatif Pak Camat. Momentum Hari Pahlawan kali ini bukan hanya seremoni, tapi benar-benar diisi dengan kerja nyata. Melalui Genting Tenan, kami turun langsung ke desa-desa dan rumah tangga untuk memastikan intervensi gizi berjalan efektif,” jelas dr. Faizal.

Ia menambahkan, program ini juga beririsan dengan upaya menjaga kebersihan lingkungan. “Kesehatan anak tidak bisa dipisahkan dari lingkungan yang bersih. Jadi, Genting Tenan dan Bank Sampah adalah dua inovasi yang saling menguatkan,” ujarnya.

Langkah Nyata Menuju Desa Tangguh dan Sehat

Pemerintah Desa Lubuk Sanai I berencana melakukan kunjungan belajar ke desa yang telah berhasil mengelola sampah produktif sebagai bentuk komitmen mendukung program camat.

Dengan langkah ini, Kecamatan XIV Koto berupaya melahirkan semangat baru kepahlawanan: pahlawan lingkungan dan pahlawan gizi. Bukan dengan senjata, melainkan dengan tindakan nyata menjaga bumi dan masa depan generasi penerus.

“Perjuangan belum selesai. Kini, medan perang kita adalah menjaga lingkungan, memberantas stunting, dan memastikan anak-anak tumbuh sehat. Itulah makna pahlawan masa kini,” tutup Camat XIV Koto.

Reporter: Bambang

Editor: Redaksi

Posting Terkait

Jangan Lewatkan