Tulungagung, Word Pers Indonesia – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali menunjukkan langkah cepat dalam menangani persoalan infrastruktur di daerah. Usai menerima banyak keluhan masyarakat dan laporan kepala daerah, Khofifah turun langsung ke Kabupaten Tulungagung untuk meninjau kondisi jalan rusak di ruas Jalan MT. Haryono, Desa Bago, Kecamatan Kedungwaru, Selasa (26/8/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Khofifah menyerahkan bantuan awal 300 drum aspal yang akan digunakan untuk mempercepat proses perbaikan jalan. Skema bantuan dilakukan dengan sistem sharing antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Tulungagung.
“Untuk sementara kita siapkan 300 drum aspal. Kalau nanti masih kurang, kita akan evaluasi dan tambah sesuai kebutuhan. Intinya, perbaikan ini harus cepat dilakukan agar masyarakat segera merasakan manfaatnya,” kata Khofifah.
Sistem Sharing Jadi Solusi Percepatan Perbaikan Jalan
Khofifah menegaskan bahwa mekanisme sharing ini sudah berjalan di sejumlah daerah di Jawa Timur. Pola tersebut dianggap efektif karena mempercepat realisasi perbaikan jalan yang rusak akibat intensitas musim hujan dan usia jalan yang sudah lama.
“Musim hujan kemarin cukup panjang. Banyak jalan desa, jalan kecamatan, hingga jalan kabupaten yang rusak dan membutuhkan perhatian serius. Dengan sistem ini, provinsi memberikan aspal, sementara tenaga kerja, batu, dan pasir dipenuhi kabupaten,” jelasnya.
Menurut Khofifah, jumlah bantuan untuk setiap daerah tidak sama. Hal ini bergantung pada proposal kebutuhan yang diajukan masing-masing pemerintah kabupaten/kota melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur. Setelah itu, Pemprov akan menindaklanjuti sesuai ketersediaan.
“Prinsipnya, kita punya keterbatasan masing-masing. Dengan pola sharing, semua bisa bergerak cepat, dan masyarakat tidak perlu menunggu terlalu lama,” tegas Khofifah.
Aspirasi Daerah Jadi Prioritas
Khofifah mengungkapkan, aduan soal jalan rusak sering ia terima langsung dari bupati maupun masyarakat saat kunjungan kerja. Hal itu membuat Pemprov Jatim menjadikan percepatan perbaikan jalan sebagai prioritas.
“Setiap kali saya ke daerah, hampir selalu ada permintaan terkait jalan. Itu wajar karena akses jalan sangat vital, bukan hanya untuk mobilitas warga, tetapi juga untuk perputaran ekonomi,” ujar Khofifah.
Ia menambahkan, yang paling utama dari perbaikan jalan ini adalah memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat saat berkendara.
“Kalau jalan sudah mulus, warga tidak perlu lagi khawatir jatuh, selip, atau kendaraan mereka cepat rusak. Jadi ini untuk keamanan sekaligus kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Harapan untuk Tulungagung dan Daerah Lain
Khofifah berharap, dengan percepatan perbaikan melalui sistem berbagi peran, seluruh jalan rusak di Jawa Timur bisa segera tertangani.
“Beberapa daerah sudah selesai perbaikannya dengan skema ini, ada juga yang sedang berjalan. Saya harap Tulungagung juga segera tuntas agar masyarakat merasakan langsung hasilnya,” katanya.
Dalam agenda di Tulungagung tersebut, hadir pula Wakil Bupati Tulungagung H. Ahmad Baharudin, jajaran Forkopimda Kabupaten Tulungagung, Kepala Bappeda Jatim, Kadis PU Bina Marga Jatim, Kalaksa BPBD Jatim, Karo Perekonomian Setdaprov Jatim, serta Kepala Bakorwil Madiun.(*)
Reporter: Agris
