Job Sepi, Musisi Kota Bengkulu Terima Bantuan Beras dari Pemprov

Wordpers.id, Kota Bengkulu – Wabah Covid-19 berdampak besar pada keberadaan seniman.  Ratusan seniman di Kota Bengkulu kehilangan mata pencaharian dan kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mereka terdiri dari musisi organ tunggal, pemain gitar, penyanyi, teknisi, master ceremony (MC) dan sebagainya.

Untuk membantu meringankan kesulitan para musisi tersebut, Pemprov Bengkulu melalui Dinas Sosial Provinsi Bengkulu Selasa sore (28/4) menyalurkan 100 karung beras kepada musisi yang terdampak Covid-19 di Kota Bengkulu.

Penyaluran ini diserahkan langsung oleh Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Provinsi Bengkulu Sulaksono kepada Ketua Tim Musisi Kota Bengkulu Nano Sumarno.

“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah provinsi. Sekarang ini sangat kesulitan, tidak ada pendapatan. Suasana Covid-19 seperti ini mana ada yang menyelenggarakan acara. Padahal pekerjaan kami bergantung di sana,” ungkap Nano.

Senada dengan Nano, Sekretaris Tim Musisi Kota Bengkulu Oktriana Putra mengapresiasi gerak cepat pemerintah dalam menanggapi persoalan ini.
“Pemprov fast respon, belum sampai seminggu kami mengajukan sudah mendapatkan persetujuan,” ujar Oktriana.

Sementara itu, Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Provinsi Bengkulu Sulaksono menjelaskan, untuk musisi di Kota Bengkulu ini totalnya ada 200 karung beras.

“Hari ini kami menyalurkan 100 karung beras, karena ada tambahan data musisi yang baru masuk, maka jumlahnya pun akan kami tambah 100 karung lagi,” papar Sulaksono.

Ia menambahkan, kriteria penerima  adalah seniman aktif yang selama ini menggantungkan hidupnya dari aktivitas seni.

“Ya, tentu mereka sangat terdampak. Mereka mencari nafkah dari situ, pada kondisi sekarang musisi ini Sama sekali tidak bisa tampil,” imbuhnya.

Sulaksono menambahkan, hingga hari ini (28/4) total penyaluran beras di Provinsi Bengkulu sebanyak 9.311 karung setara dengan 93 ton 310 kg. Sasaran penerima di kabupaten/kota dari berbagai kalangan, mayoritas dari sektor informal, seperti pedagang kecil, sopir angkot, petani dan lainnya. [Etri]