Wordpers.id, Seluma – Keributan yang terjadi didesa Taba Kecamatan Talo Kecil Kabupaten Seluma, dipicu lantaran kepala desa tidak transparan dalam pendataan penerima bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa.
Rozali (44) warga Desa Taba sangat kecewa dengan kinerja kepala desa yang tidak transparan yang mengakibatkan kisruh antar warga desa dan penerima bantuan pun tumpang tindi, selain itu juga kades diduga manipulasi data penerima BLT.
Seperti Widia terdata sebagai penerima PKH ternyata terdata juga sebagai penerima BLT, namun saat pembagian BLT yang berujung keributan antar warga dan pemerintah Desa Taba (29/5), Widia mengembalikan dana tersebut ke desa dan sudah membuat surat pernyataan.
Ditambahkan Rozali, “ini sungguh janggal dan aneh bin ajaib, warga yang bernama Suarli sudah meninggalkan Desa Raba sejak 2008, tapi tetap terdata dan menerima bantuan BLT. Padahal SUARLI bukan lagi warga desa taba dan sudah terdata mempunyai kartu keluarga dan KTP Elektronik beralamat di desa Lagan kecamatan Semindang Lagan kabupaten Bengkulu Tengah,” katanya.
Rozali sebagai perwakilan warga desa taba menuntut untuk dilakukan pendataan ulang, “Jumlah penerima BLT ini ada 90 KK sehingga penerima BLT tepat sasaran dan yang mendapatkan bantuan benar-benar layak menerima,” ujarnya.
Sampai saat berita ini diterbitkan Kades Taba Nurhalima belum dapat dihubungi