Bengkulu, Wordpers.id – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu akhirnya memberikan penjelasan resmi terkait kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Lintas Barat, Kelurahan Babatan, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, Senin malam (8/9/2025). Peristiwa nahas tersebut merenggut korban jiwa dan menuai sorotan publik terkait keamanan proyek jalan nasional yang sedang berlangsung.
Suwarno, Satker II BPJN Bengkulu, menyampaikan rasa prihatin mendalam atas musibah itu. Ia menegaskan bahwa pekerjaan yang dilakukan di ruas tersebut merupakan bagian dari program pemeliharaan rutin jalan nasional, yang memang dilaksanakan sepanjang tahun guna memastikan jalan tetap dalam kondisi aman dan layak pakai.
“Pekerjaan ini adalah rutinitas pemeliharaan. Tujuannya agar jalan tidak rusak parah dan bisa terus mendukung aktivitas masyarakat. Namun, kami sangat berduka dan prihatin atas kejadian kecelakaan yang menelan korban jiwa,” ujar Suwarno, Selasa (9/9).
Rambu Sudah Dipasang, Tapi Tidak di Semua Titik
Menanggapi tudingan bahwa tidak ada tanda pengamanan, Suwarno menjelaskan bahwa pihaknya telah memasang rambu-rambu peringatan di sejumlah titik. Dokumentasi internal BPJN menunjukkan adanya rambu sekitar 50 meter hingga 1 kilometer dari lokasi kecelakaan.
Meski demikian, ia mengakui memang tidak semua galian dapat dipasangi rambu secara langsung. “Jumlah titik kerusakan cukup banyak. Kalau setiap galian diberi tanda justru bisa menimbulkan kemacetan dan rawan tabrakan. Karena itu rambu dipasang di area yang mewakili keseluruhan lokasi pekerjaan,” jelasnya.
Faktor Kecepatan dan Kelengkapan Kendaraan
Selain pengamanan proyek, BPJN juga menyoroti faktor lain yang kerap diabaikan pengendara. Menurut Suwarno, desain jalan nasional di ruas itu sebenarnya hanya mendukung kecepatan maksimal 40 km/jam. Jika pengemudi melaju melebihi batas kecepatan, risiko kecelakaan akan semakin besar, apalagi di tengah adanya aktivitas pekerjaan.
“Kelengkapan kendaraan, terutama lampu utama di malam hari, juga sangat berpengaruh. Jika lampu tidak standar atau redup, pengendara bisa sulit mendeteksi kondisi jalan di depan,” ungkapnya.
Evaluasi Teknis dan Percepatan Proyek
Suwarno memastikan BPJN Bengkulu tidak lepas tangan. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan evaluasi teknis, mempercepat penyelesaian galian, serta menambah pengamanan di titik rawan.
“Kami tidak menyalahkan pengguna jalan. Ini tanggung jawab bersama. Kami membayangkan bagaimana jika yang menjadi korban adalah keluarga kami sendiri. Karena itu, evaluasi dan langkah cepat akan segera kami lakukan agar kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya.
Tragedi kecelakaan di Jalan Lintas Barat Seluma ini kembali menjadi pengingat pentingnya disiplin keselamatan berlalu lintas dan perlunya pengawasan ekstra ketat dalam setiap pekerjaan jalan nasional.
Reporter: Alfridho Ade Permana
Editor: ANasril
