Kenaikan Harga Beras Dipicu Keterbatasan Produksi Dalam Negeri

Bengkulu, WordPres.id – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu, Yenita Syaiful menyampaikan bahwa lonjakan harga beras terkini disebabkan oleh keterbatasan produksi dalam negeri.

“Kenaikan harga beras terjadi secara bertahap karena adanya keterbatasan produksi dalam negeri,” ungkap Yenita Syaiful pada Sabtu (17/2/24).

Menurutnya, kenaikan harga beras yang melampaui harga eceran tertinggi terutama disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan dalam negeri dan hasil panen padi di Indonesia.

“Permasalahan ini bersifat nasional. Harga beras terus meningkat sementara pasokan dalam negeri terbatas,” tambahnya.

Yenita Syaiful menjelaskan bahwa ketersediaan beras dipengaruhi oleh menyempitnya lahan pertanian dan kurang optimalnya proses pengolahan lanjutan.

Disamping itu, penangguhan ekspor pangan dari beberapa negara termasuk gandum dan beras disebabkan oleh kekeringan yang terkait dengan perubahan iklim, yang berdampak langsung pada produksi pangan.

Untuk mengatasi situasi ini, Yenita mendorong upaya kolaborasi yang lebih baik guna meningkatkan hasil pertanian dalam negeri, dengan tujuan tidak hanya mengurangi ketergantungan pada impor pangan, tetapi juga memperkuat kedaulatan pangan Indonesia.

Saat ini, harga beras di Bengkulu mencapai Rp15 ribu untuk kelas premium atau Rp25 ribu per cupaknya. Menghadapi situasi ini, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk meredam kenaikan harga beras demi meringankan beban masyarakat, khususnya mereka yang memiliki pendapatan terbatas.

Pewarta : KC

Editor : Agus

BACA JUGA:  Tidak Digubris, FPR Desak APH Usut Tuntas DAK-DAU Dikbud Kepahiang