Ketua Asosiasi PKL: Kopdes Merah Putih Bukan Ancaman, Justru Mitra Strategis UMKM

JAKARTA, WORDPERS.ID – Ketua Umum Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI), dr. Ali Mahsun Atmo, M.Biomed., menegaskan bahwa keberadaan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih bukanlah ancaman bagi warung rakyat, toko kelontong, maupun pelaku UMKM lainnya di Tanah Air.

Pernyataan tersebut disampaikan Ali Mahsun menanggapi kekhawatiran sejumlah pihak terhadap program besar yang diinisiasi Presiden RI terpilih Prabowo Subianto tersebut. Diketahui, Kopdes Merah Putih akan didirikan di seluruh desa dan kelurahan dengan total lebih dari 80.000 unit.

“Banyak yang bertanya soal nasib 4,1 juta warung rakyat, 14.500 pasar tradisional, dan UMKM lainnya. Tapi saya tegaskan, Kopdes Merah Putih bukan ancaman, melainkan mitra strategis yang akan memperkuat ekonomi rakyat,” ujar Ali dalam keterangan tertulis, Rabu (7/5/2025).

Menurutnya, keberadaan koperasi ini justru menjadi peluang besar untuk mendorong kemajuan UMKM Indonesia, khususnya di desa dan gang-gang kota yang selama ini menjadi basis ekonomi rakyat.

Dorong Kesejahteraan dan Potong Rantai Kemiskinan

Ali menekankan bahwa program Kopdes Merah Putih bertujuan mulia. Selain memperkuat fondasi ekonomi nasional dari level akar rumput, koperasi ini juga diharapkan mampu memutus rantai ketergantungan masyarakat terhadap tengkulak, pinjaman online ilegal, hingga praktik rentenir.

“Dengan menggerakkan potensi ekonomi lokal secara profesional dan transparan, kita bisa memutus mata rantai kemiskinan, menurunkan pengangguran, dan mengurangi ketergantungan pada pihak-pihak yang merugikan masyarakat,” jelasnya.

Ia menambahkan, jika koperasi desa ini dikelola dengan baik, maka produk petani, nelayan, peternak, serta pelaku UMKM lainnya bisa dijual langsung ke pasar tanpa perantara yang mengambil keuntungan besar.

Modal Awal hingga Rp 5 Miliar per Koperasi

Ali Mahsun menyebut, setiap Kopdes Merah Putih akan menerima dukungan permodalan hingga Rp 5 miliar, yang dikelola secara gotong royong dan berbasis kekeluargaan, sesuai amanat konstitusi UUD 1945.

BACA JUGA:  Bank Bengkulu Kenalkan Produk Baru di Even Expo UMKM BIM

“Inilah momentum kebangkitan ekonomi rakyat. UMKM akan tumbuh, dan Indonesia bisa menyongsong puncak bonus demografi 2030 dengan 100 juta UMKM yang kompetitif,” imbuhnya.

Dirinya pun menegaskan kembali bahwa kehadiran Kopdes Merah Putih selaras dengan visi Presiden Prabowo yang konsisten membela ekonomi rakyat, serta memberikan perlindungan bagi PKL, warung rakyat, dan pasar tradisional.

“Presiden Prabowo berpihak kepada rakyat kecil. Beliau ingin ekonomi gotong royong yang berbasis desa dan kelurahan menjadi penyangga utama perekonomian nasional,” pungkas Ali Mahsun.(pop)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan