Ketum SEMMI Aceh Barat Himbau Masyarakat Tak Terprovokasi Aksi Penolakan Ahmad Marzuki

Ketua Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia Rahayu EMelda Foto/Dok

Aceh Barat, Word Pers Indonesia Ketua umum ( ketum ) Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia ( SEMMI ) cabang Aceh Barat mengajak masyarakat agar tidak terprovokasi dengan aksi penolakan Ahmad Marzuki sebagai Pelaksana Jabatan ( PJ ) Gubernur Aceh yang sedang marak di suarakan oleh sekelompok orang, Rabu 6 Juli 2022.

Sebagai mana telah di ketahui bersama Bahwasanya Gubernur Aceh Nova Iriansyah yang pernah bersanding dengan Irwandi Yusuf pada ajang pemilihan umum ( pemilu ) tahun 2017 yang mana pada Pelantikan dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri ( Mendagri ) saat itu Tjahjo Kumolo dan telah habis masa jabatan pada 5 Juli 2022 yang dimana pada akhir masa kepemimpinannya juga banyak menuai pro dan kontra.

Sebagai upaya mengisi kekosongan jabatan eksekutif di Aceh dalam hal itu Menteri Dalam Negeri ( MENDAGRI ) Muhammad Tito Karnavian menunjuk Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Purnawirawan (Purn) Ahmad Marzuki sebagai PJ Gubernur Aceh.

Sebelumnya dari lembaga legislatif Dewan perwakilan rakyat Aceh telah mengusulkan sejumlah nama yang di tunjuk untuk mengisi jabatan eksekutif menggantikan Nova Iriansyah di antaranya Myjen ( Purn )Achmad Marzuki, Sekretaris Jenderal ( SEKJEN ) DPR RI Indra Iskandar dan Direktur Jenderal Bina Administrasi Wilayah Kemendagri Safrizal ZA.

Dalam hal di tetapkan Acmad Marzuki masyarakat, mahasiswa, aktivis dan para pengamat politik menyikapi dan mengeluarkan pandangan mereka dan bahkan ada yang berupaya melakukan aksi penolakan pelantikan PJ gubernur Aceh yang akan di laksanakan pada 6 Juli 2022.

Kepada pewarta Rahayu Emelda selaku ketua umum serikat mahasiswa muslimin Indonesia cabang Aceh barat menyampaikan agar dalam problematika politik seperti ini mampu menyikapi dengan cara yang bijak dan menghindari upaya yang dapat menimbulkan kedamaian negara.

“Iya, kita menyikapi dan mengikuti perkembangan politik Aceh saat ini, bahkan juga kita turut menyikapi putusan Mendagri Muhammad Tito Karnavian, ada pro dan kontra, tetapi selaku warga negara kita perlu menyikapinya dengan bijak, jangan sampai mengganggu perdamaian bangsa” Ungkapnya Ketua Umum SEMMI Aceh Barat.

Ia juga mengatakan agar masyarakat dan mahasiswa juga para penggiat organisasi agar tidak terprovokasi dengan gejolak yang di buat oleh sekelompok orang yang berupaya menggangu perdamaian di aceh

“Selaku pemudi yang cinta NKRI tentunya kita sangat tidak sepakat jika ada upaya upaya yang dapat menggangu ketentraman Aceh, jika memang tidak sepakat terhadap kebijakan Mendagri maka lakukan upaya gugatan, atau buat forum diskusi, jangan buat keributan” Tegas nya Rahayu Emelda

Rahayu juga mengungkapkan keputusan Mendagri tentunya sudah tepat atas pertimbangan usulan nama yang di usulkan oleh dewan perwakilan Aceh namun perlu di kawal agar harapan masyarakat aceh tentunya dengan cara yang bijak.

“Achmad Marzuki di tujuk sebagai PJ gubernur juga atas usulan nama dari DPR A, jadi kita harus yakin bahwa nama yang di usulkan adalah hasil pertimbangan, namun kita harus mengawal agar harapan masyarakat Aceh selama ini tetap terwujud” Katanya.

Rahayu juga menyampaikan selamat kepada Myjen ( Purn ) Achmad Marzuki sebagai PJ gubernur Aceh semoga mampu memperjuangkan harapan masyarakat Aceh dan bisa menjaga kearifan lokal masyarakat Aceh juga bisa merangkul elemen agar perdamaian tetap terawat.

” Selamat datang di Aceh Bpk Achmad Marzuki, semoga tetap bisa sama sama dalam merawat perdamaian Aceh dan mempertahankan hak hak orang Aceh” tutupnya Rahayu Emelda. (Wak Rimba)