KPBU Aceh Barat Akan Mendapatkan Keuntungan Rp165 Milar Pertahun Jika Dikerjakan Kerja Sama

Aceh Barat||WordPers : Indonesia : Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Barat, akan mendapat keuntungan Rp165 Milar pertahun, jika pembangunan preservasi jalan kabupaten menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) berhasil dilakukan.

Kadis Pupr Aceh Barat menyampaikan ” Jika dilakukan hal ini maka Pemkab akan mendapatkan keuntungan yang diperoleh tersebut berdasarkan perolehan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar 14 persen dari harga batu bara dibawa USD70 per metrik ton.

“Jika ini berhasil terlaksana maka kita akan menerima 14 persen dari harga batu bara dari harga dibawah USD70 per metrik ton sehingga mampu memperoleh Rp165 Miliar per tahun dengan asumsi produksi 10 juta matrik ton per tahun, dengan tarif Rp6.200 per matrik ton. Tarif ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2022 tentang Perlakuan Perpajakan dan/Pendapatan Negera Bukan Pajak,”.

Tambahnya. Pendapatan tersebut di peroleh pemerintah paska perusahaan pengelolan KPBU melepas aset kepada pemerintah, setelah tiga tahun dilakukan pengelolaan oleh badan usaha selaku pelaksana pembangunan jalan hauling tersebut.

Meski selama tiga tahun di kelola oleh badan usaha, kata dia, pemerintah juga akan mendapatkan sekitar Rp22 M selama tiga tahun dari total Rp65 M di peroleh badan usaha yang melakukan pembangunan untuk tiga tahun pengelolaan, dimana dengan jumlah produksi batu bara 180 ribu matrik ton  per tahun (mtpa) hingga 720 mtpa di tahun 2024.

“Jika ini nanti di setujui, dan pengelolaan selama tiga tahun akan di kelola oleh badan usaha swasta yang membangun jalan tersebut menggunakan modal milik mereka. Tapi dari tiga tahun kita juga akan mendapatkan 22 Miliar rupiah dan juga keuntungan nilai aset itu [jalan]. Setelah itu kita akan bentuk BUP untuk mengelola jalan tersebut,” ungkapnya.

Kurdi, juga memastikan pembangunan jalan tersebut nantinya, akan menggunakan skema KPBU Unsolicited dimana dalam pembangunannya di prakarsai dan di biayai secara penuh oleh perusahaan, termasuk dalam melakukan kajian serta pelaksanaan.

Rencananya sebut dia, pembangunan akan dilakukan oleh PT. Bumi Tambang Energi dengan panjang 14 kilometer dan menelan anggaran sebesar Rp21 M.