Lestarikan Penyu, Kapolres Simeulue Melepas Tukik Di Pulau Salaut

 

Simeulue-Word Press Indonesia – Untuk melestarikan penyu yang saat ini mulai langka, Kapolres Simeulue AKBP Jatmiko,S.H.,M.H melepas tukik (anak penyu) di pesisir pantai Pulau Selaut, Minggu (19/2/2023)

Pelepasan tukik ini adalah bentuk kepedulian terhadap alam, Karena penyu termasuk hewan yang dilindungi yang mulai langka akibat perburuan illegal dan dikhawatirkan punah jika tidak dilestarikan.

Kapolres Simeulue AKBP Jatmiko,S.H.,M.H. mengatakan, Semua jenis penyu terancam punah, Penyu belimbing berfungsi untuk menyeimbangkan populasi ubur-ubur di lautan, Jika populasi ubur-ubur terlalu banyak, maka larva/bibit ikan di laut akan semakin sedikit, akibatnya jumlah ikan akan menurun.

Penyu sejak menetas jadi tukik memiliki beberapa sifat alami yg membuat mereka menjadi satwa pengembara lautan, Sehingga perlindungan penyu tidak boleh dilakukan melalui penangkaran penyu. Jika penyu ditangkarkan atau tukik dibesarkan dalam bak-bak pembesaran, maka sifat alaminya akan hilang, insting ruayanya akan hilang dan tidak bisa survive di lautan, ujar Kapolres.

Pelepasan tukik ini dilakukan agar kelestarian hewan-hewan laut yang ada di Kepulauan Simeulue tetap terjaga baik.

“Melalui kegiatan ini saya mengajak kepada masyarakat yang bermukim di pesisir pantai, khususnya adik-adik kita sebagai penerus agar bersama-sama menjaga dengan cara melestarikan penyu,” tutup AKBP Jatmiko. (Wr)