Banda Aceh, Word Pers Indonesia – Himpunan Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah (HMM FE-USM) Banda Aceh menandatangani surat perjanjian kerjasama Lembaga Kemasyarakatan Peduli Lingkungan Hidup sebagai mitra Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota banda Aceh (DLHK3) Kota Banda Aceh Tahun 2022. Rabu (02/03/2022) siang hari.
Kegiatan yang diadakan di Ruang Aula Lantai 3 Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh, dihadiri oleh HMM FE-USM, Terminal Kreasi Aceh, HIMTEK USK, HIMAGEO USK, HIMATL FST UINAR, PPLH MAN MODEL dan beberapa Lembaga lainnya yang ikut serta dalam agenda tersebut Cut Safarina Yulianti, S.T., M.M., M.T sebagai Kabid Tata Lingkungan dan Suwarni S., S.T sebagai Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda DLHK3.
Dalam sambutannya, Kabid Tata Lingkungan DLHK3 Banda Aceh, Cut Safarina Yulianti, S.T., M.M., M.T. memberikan apresiasi atas kedatangan pihak lembaga dan menyatakan kesediaan dinas terkait untuk saling bekerjasama untuk mewujudkan Kota Banda Aceh bebas sampah.
“Kami sangat senang dengan kedatangan bapak/ibu ke DLHK3. Selain menjadi ajang silaturrahmi, juga menjadi momentum kerjasama yang baik antara pemerintah dengan Lembaga/Komunitas, kami sangat terbuka dan menerima Lembaga/Komunitas yang mau menjadi mitra kami baik dari kalangan mahasiswa atau masyarakat yang ingin menggali lebih dalam perihal DLHK3 ini” Ungkapnya.
Adapun tujuan dari kerjasama Lembaga/Komunitas tersebut adalah mampu memberikan inovasi baru dan dapat mengimplementasikannya di lingkungan masyarakat. Sehingga peran pemerintah, mahasiswa dan masyarakat itu berjalan dengan efektif dan efesien.
“Kalau sudah ada kerjasama begini, DLHK3 Kota Banda Aceh juga akan lebih mudah menjalankan perannya, ya seperti edukasi masyarakat tentang pemilahan sampah. Hal ini dapat mahasiswa serukan dengan cara mereka kepada masyarakat. ”Ujar Muhammad Lizar (Ketua Umum HMM FE-USM)
Muhammad Lizar berharap kerjasama ini dapat terus terjalin kedepannya untuk menghasilkan inovasi-inovasi terbaik untuk lingkungan. Sehingga dapat menghasilkan produk unggulan untuk diterapkan secara langsung kepada masyarakat Aceh. (Defrizan Pahlepi)
