Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memastikan operasional Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu mulai pulih secara bertahap setelah dibukanya kembali alur pelayaran terbatas. Pemerintah kini memfokuskan langkah pada percepatan normalisasi guna menjamin konektivitas logistik, terutama ke Pulau Enggano, serta menjaga keselamatan pelayaran selama masa pemulihan.
“Kami berkomitmen mempercepat normalisasi pelayaran di kawasan Pelabuhan Baai demi kepentingan masyarakat dan dunia usaha di Bengkulu. Ini juga penting untuk menjaga konektivitas logistik ke Pulau Enggano,” ujar Menhub Dudy dalam siaran pers yang diterima InfoPublik, Senin (14/7/2025).
Sejak alur pelayaran terbatas dibuka pada 8 Juli 2025, tercatat 39 aktivitas kapal masuk dan keluar Pelabuhan Baai hingga 13 Juli. Dari 17 kapal yang sempat tertahan, 12 kapal telah berhasil keluar.
“Ini menunjukkan proses pemulihan berjalan. Kami terus memantau pergerakan kapal agar sesuai dengan standar keselamatan pelayaran,” lanjut Menhub.
Untuk memastikan keamanan pelayaran, KSOP Kelas III Pulau Baai bersama Distrik Navigasi Teluk Bayur, PT Pelindo Regional 2 Bengkulu, dan PT Rukindo telah melakukan survei hidrografi guna memetakan kedalaman alur pelayaran. Sementara itu, kapal pemandu tetap dioperasikan untuk mendampingi navigasi kapal hingga proses pengerukan rampung.
Pendangkalan akibat sedimentasi menjadi salah satu penyebab utama terganggunya akses pelayaran. Pengerukan terus dilakukan agar kapal besar bisa kembali beroperasi optimal. Meski demikian, alur terbatas tetap dibuka untuk menjaga aktivitas pelayaran tidak terhenti.
Kementerian Perhubungan juga memprioritaskan alur logistik menuju Pulau Enggano, termasuk pengiriman bahan pokok, ikan, dan BBM, guna mendukung pemulihan ekonomi dan menjamin suplai kebutuhan masyarakat di daerah 3T tersebut.
“Kapal logistik ke Enggano kami dahulukan. Ini bentuk tanggung jawab negara terhadap daerah tertinggal, terluar, dan terdepan,” tegas Dudy.
Ia juga mengimbau seluruh pelaku usaha pelayaran, nakhoda kapal, dan operator logistik untuk patuh terhadap panduan keselamatan yang telah ditetapkan.
“Normalisasi terus kami percepat, tapi keselamatan tetap yang utama. Semua pihak harus disiplin demi keselamatan bersama,” pungkasnya.
