Pariwisata, wordpers.id – Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, mendapat limpahan air panas bumi cukup banyak. Salah satunya adalah pemandian air panas Suban di Kota Curup, Ibu Kota Rejang Lebong.
Lokasinya tak jauh dari jalan raya lintas Sumatera Lubuk Linggau-Curup. Di pinggir jalan raya ada papan petunjuk untuk menuju lokasi ini. Dari petunjuk tersebut, jarak pemandian air panas Suban sekitar 2 km dan bisa ditempuh dengan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.
Di masa pandemi Covid-19, Objek Wisata Suban Air Panas dijaga oleh anggota kepolisian, TNI, Satpol PP, petugas Dinas Kesehatan dan petugas Dinas Perhubungan. Para petugas tersebut diinstruksikan untuk mendisiplinkan warga mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Di antaranya mengenakan masker, membasuh tangan dengan sabun/hand sanitizer dan suhu badan dalam kondisi normal, serta tak melakukan kerumunan. Jika Anda tak mematuhi salah satu saja dari hal tadi, dipastikan tak akan bisa masuk objek wisata yang Anda tuju.
Popularitas Suban Air Panas telah merambah hingga jauh. Tak heran, pengunjung yang datang tak hanya dari kabupaten di luar Rejang Lebong, bahkan juga dari luar Provinsi Bengkulu.
Fasilitasnya cukup lengkap. Tersedia beberapa kolam yang bisa Anda pilih sesuai selera, dari yang dangkal hingga yang agak dalam, tapi juga ada penyewaan pelampung, pakaian renang, tempat salin pakaian dan kantin serta mushola.
Air panas Suban mengalir dari Bukit Kaba yang ada di atasnya. Seperti diketahui, Kaba merupakan salah satu lapangan panas bumi yang telah ditetapkan menjadi wilayah kerja panas bumi (WKP) sejak tahun 2012 lalu. BUMN PLN kini bersiap melakukan eksplorasi di wilayah ini.
Selain udaranya yang sejuk, pemandian Suban juga menghadirkan keindahan alam nan hijau. Ditambah dengan panorama tebing-tebing indah yang ditumbuhi pepohonan, air panas Suban sangat pas untuk bersantai melepas penat.
Di pemandian ini pun ada dua batu besar yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat. Namanya Batu Tri Sakti yang konon dihuni oleh tiga roh besar yang sifatnya melindungi. Yang satu lagi adalah Batu Menangis yang konon kadang-kadang mengeluarkan air seolah-olah sedang menangis.
Keberadaan Batu Menangis berkaitan dengan legenda seorang putri bernama Gemercik Emas yang selalu terisak-isak, karena ia menolak untuk menikah dengan seorang pangeran bernama Putra Gambir Melang.
Kedua batu ini sangat dijaga kelestariannya karena telah masuk dalam daftar salah satu cagar budaya.
Maka, mengunjungi pemandian air panas Suban, tak hanya bisa bersuka ria menikmati air panas alami, tapi juga bisa mengenal cerita rakyat Rejang Lebong. (GrupPanasBumi)