Kisah Air Terjun Susup Kanan, Jangan Tinggalkan ‘Mantan’ Anda di Sini

Fotografer: Sofian Rafflesia
Fotografer: Sofian Rafflesia

Oleh Bagus SLE

Akhir pekan, saatnya rekreasi, belajar, olahraga, berpetualang, menyalurkan hobi dan bekerja. Kali ini tujuan dari hal-hal di atas adalah Air Terjun Susup Kanan.

Jalan menuju air terjun ini, tidak sama seperti rata-rata air terjun yang lain. Jalan ke lokasi dari desa hanya akses jalan kebun masyarakat. Tidak ekstrim seperti air terjun kebanyakan yang telah dikunjungi.

Air terjun Susup Kanan masuk dalam wilayah kecamatan Taba Pananjung, kabupaten Bengkulu Tengah. Karena berada di desa Datar Lebar, maka orang lebih sering menyebut ‘air terjun Datar Lebar’.

Sedangkan jarak dari jalan raya ke desa Datar Lebar sekitar tiga kilo meter dengan struktur jalan aspal kasar, yang batu-batu nya sudah lepas dari aspal pengikatnya yang entah kapan terakhir dilakukan.

Jadi jalan tersebut bisa dikatakan jalan koral kasar, yang beberapa tempat berlubang lumayan dalam dan akan membahayakan kendaraan bergenre ‘city car’.
Tapi lumayan aman untuk kendaraan roda dua, bahkan jenis metic.

Jika membawa mobil, pakailah mobil dengan jarak antara mesin dengan jalan yang lumayan tinggi, agar perjalanan wisata anda tidak membahayakan kendaraan.

Lepas dari desa, lakukanlah perjalanan jalan kaki. Karena setelah ujung desa perjalanan tidak mungkin dilanjutkan dengan naik mobil, tapi bisa dipaksakan dengan motor jenis trail.

Usahakan perjalanan wisata anda menggunakan guide yang sudah pernah ke air terjun yang pernah sangat populer pada masa lalu, tapi sekarang jauh meredup. Jalan setapak yang akan dilewati ada banyak persimpangan. Jika salah masuk akan membawa langkah ke tempat lain, yang bukan tujuan yang diinginkan. Intinya, akan kesasar.

Wajar jika Susup Kanan hampir tidak dimasukkan dalam daftar kunjungan wisatawan belakangan ini. Selain lokasi yang lumayan jauh, akses tidak memadai, dan bahkan bisa dikatakan tidak ada usaha masyarakat desa tersebut untuk tetap menjaga marwah air terjun legendaris tersebut. Bahkan oleh perangkat desa. Untuk saat ini air terjun ini kalah populer oleh air terjun-air terjun lain yang jauh lebih menarik. Baik fasilitas akses mencapai lokasi, ataupun keindahannya.

Tidak ada satupun media sosial desa yang mereka miliki sebagai pintu informasi bagi masyarakat tentang semua hal yang desa mereka miliki.

Kiranya sangat urgent bagi dinas yang mengurusi wisata dan dinas-dinas terkait dengan kebijakan kemajuan desa, untuk kesejahteraan masyarakat suatu desa. Tapi ingat, jangan sekedar seremonial hanya sekedar mengeluarkan dana proyek hehe.

Jalan setapak yang berjarak di atas tiga kilometer bisa di katakan datar. Walau ada di tiga titik sedikit menanjak. Jika turun hujan, jalan yang menanjak ini akan sangat licin.

Biasanya, jalan ke air terjun selalu melewati kebun kopi. Tapi kali ini, perjalanan diteduhkan oleh kanopi pohon karet. Sesekali kebun durian atau kopi.

Lumut-lumut hijau tebal di seluruh permukaan dinding batu pada kiri dan kanan air terjun menjadikan air terjun dengan debit air agak kecil ini menjadi mempesona. Air terjun yang putih, di belakangnya dinding batu hitam, dan dikelilingi oleh marna hijau tua dan hijau muda.

BACA JUGA:  Tanggapan SIAGA 98 atas Pernyataan LBP dan Mahfud MD tentang OTT KPK

Ditambah lagi batu-batu besar yang ada di bawah air terjun membuat air terbendung secara alami dan membentuk kolam yang bagus untuk tempat berenang. Hati-hati, jangan sampai masuk daerah lubuk yang ada di dekat lokasi mandi.

Ternyata lubuk kecil ini lumayan dalam dan arus airnya akan menarik kita ke dalam, dikarenakan pengaruh dari air terjun kecil, yang melewati celah batu, seperti pintu air yang akhirnya membentuk lubuk tersebut.

Di bawah air terjun utama terdapat lagi lubuk yang lebih dalam yang dibentuk oleh pengaruh air terjun di atasnya. Jika berada di batu besar yang menutup pintu celah dinding kiri dan kanan, Hati-hati karena permukaan batu ini sangat licin. Jangan sampai jatuh pada pusaran air lubuk di bawah batu tersebut.

Karena jika terjatuh, kesempatan untuk keluar sangat sulit. Arus yang disebabkan jatuhan air terjun dari atas sangat kuat dan akan membenamkan ke dasar lubuk.

Di pelataran air terjun banyak batu-batu sangat besar, dan ada satu batu yang menarik. Setengah permukaan datar, dan setengah lagi tinggi, seolah-olah mempersilahkan pengunjung untuk berbaring dan kaki diletakkan pada sisi yang tinggi. Sambil memandang air terjun dan lingkungan sekitarnya sambil melemaskan otot kaki yang telah lelah melangkah. Benar-benar ciptaan yang Maha Kuasa melalui alamNYA.

Ada pesan menarik dari seorang ibu warga desa ini, ketika mau mandi air terjun, usahakan tinggal satu orang untuk menjaga barang-barang bawaan anda.

Satu yang sangat disayangkan, entah siapa pelakunya. Batu-batu tersebut banyak sekali tulisan nama-nama, mungkin diukir oleh tangan-tangan dari orang-orang yang katanya pencinta alam yang berkunjung ke sini.. Dan tulisan pada hampir semua batu-batu besar adalah prasasti bukti vandalisme pelakunya.

Ada banyak sampah kemasan makanan ringan dan botol-botol air mineral terdapat di beberapa tempat. Walau ada juga usaha pengunjung dengan mengurangi sampah tersebut dengan cara dibakar. Patut kita hargai usaha ini.

Tapi alangkah indahnya jiwa dan perbuatan mereka, jika para mantan (sampah-sampah) mereka tersebut tidak ditinggalkan, tapi di bawa pulang, minimal hingga mereka menemukan kotak sampah. Kotak sampah adalah tempat yang pas untuk meletakkan para ‘mantan’ tersebut.

Jika semua air terjun atau lokasi wisata alam lainnya tanpa sampah, alangkah indahnya….

Menurut masyarakat sekitar, air terjun yang memiliki ketinggian sekitar 35 meter ini, memiliki legenda yang sangat menarik. Karena pada saat-saat tertentu para bidadari cantik jelita dan wangi semerbak akan turun mandi, melalui ujung pelangi yang tepat berada di air terjun ini.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan