Wordpers.id, Bengkulu – Pemanfaatan Pasar Baru Koto 1 dan 2 di Kota Bengkulu masih terbatas. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu, Bujang HR, menyatakan bahwa hingga saat ini hanya sekitar 50 persen bangunan kios, yang merupakan aset daerah, dapat dimanfaatkan oleh pedagang.
Bujang HR menjelaskan bahwa keterbatasan ini disebabkan oleh kondisi infrastruktur pasar yang belum sepenuhnya memadai. Beberapa bagian bangunan, termasuk atap, mengalami kerusakan yang signifikan dan membutuhkan perbaikan segera.
Kerusakan pada sejumlah bagian pasar telah memengaruhi operasional pedagang serta kenyamanan pengunjung.
“Kerusakan ini berdampak pada aktivitas perdagangan dan pelayanan masyarakat di pasar,” ujar Bujang HR. Oleh karena itu, perbaikan pasar menjadi prioritas, meskipun terkendala oleh keterbatasan anggaran.
Pihak Disperindag terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengupayakan alokasi dana perbaikan pasar. Diharapkan, dengan adanya perbaikan, pasar dapat berfungsi secara optimal sebagai pusat perdagangan yang mendukung perekonomian lokal.
Terhambatnya pemanfaatan pasar juga berdampak pada pendapatan pedagang yang beroperasi. Selain itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor ini turut terpengaruh.
“Kami berharap perbaikan segera dilakukan agar pasar dapat berfungsi optimal dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah,” tegas Bujang HR.
Dengan adanya upaya perbaikan dan peningkatan fasilitas, diharapkan Pasar Baru Koto 1 dan 2 dapat segera menjadi pusat perdagangan yang lebih baik, mendukung aktivitas ekonomi masyarakat, serta memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Kota Bengkulu.