Wordpers.id, Bengkulu Selatan – Dengan mewabahnya virus covid-19 di dunia dan berimbas ke Indonesia,terkhusus daerah Bengkulu Selatan ini,
Demi menyikapi kebijakan pusat ,maka Pemda Bengkulu Selatan melakukan beberapa kebijakan dalam menangani wabah virus ini,
Dalam hal ini,maka di butuhkan dana yang tidak kecil,
Untuk menyikapi itu, Pemda Bengkulu Selatan melakukan kebijakan dengan penarikan dan pemotongan dana di seluruh intansi yang di bawah naungan Pemda.
Hingga saat ini sudah teralokasi yang sangat pantastik mencapai 54 M
Itu pun belum cukup sehingga info yang di dapat Minggu terakhir ,
Pemda Bengkulu Selatan akan merasional kan kembali dana covit di berbagai anggaran di instansi-instansi di Bengkulu Selatan,
Yang jadi pertanyaan saat ini,dana yang telah di serap sebanyak 54 M lebih itu untuk kepentingan penanganan virus covit19 sebatas mana terealisasi nya,Karena secara kasat mata tidak ada realisasi yang dapat di rasakan masyarakat Bengkulu Selatan ini secarah langsung.
Hal ini di sebabkan setiap sektor manapun sudah mengagarkan dana untuk penanganan covit19 ini seperti desa-desa melalui DD masing-masing,
Berdasarkan pengamatan dan survei di lapangan ,kalau dengan dana 54 M lebih itu sekedar habis dengan pembelian alat covit19 (APD),sangat lah tidak masuk akal,salah satu contoh nya pembelian masker,yang notabene hanya harga Rp 4000 pcs,kita anggap 40 000 pcs,berati dana yang di keluarkan cuma Rp 160 juta saja,kenapa demikian ” kerena di setiap desa sudah mengagarkan pembelian masker ini,
Di fisik yang tampak cuma pembangunan rumah sakit covid 19 yang sedang di kerjakan saat ini ,cuma menghabiskan dana 5 M kurang lebih,
Pembelian ravid test kalo ratusan pcs ,yang di pertanyakan sekarang di mana dan kapan di lakukan ravit test di Bengkulu Selatan ini yang berjumlah puluhan ribu.
Untuk pakaian protap medis menangani pasien covid19 tidak mungkin secara akal sehat menghabis kan miliaran untuk pembelian alat ini.
Jadi dengan analisa di atas yang berbentuk fisik tidak menghabis kan dana Rp 10 M, Berarti sisanya di terapkan ke dana habis pakai, Seperti penyemprotan dispektan ,honor medis dan lainnya,yang mustahil menghabis kan puluhan miliar dengan pasien cuma puluhan orang saja.
Yang menjadi pertanyaan saat ini pemerintah Bengkulu Selatan masih saja kekurangan dana ,sehingga sudah mengintruksi untuk merasional kembali dana civid 19 di berbagai bidang di instansi di Pemda Bengkulu Selatan.
Lantas untuk apa lagi dana ini ,kalo cuma untuk jalan-jalan mensosialisasikan dampak Covid 19 ini, Kurasa tidak etis lah kerna dana sebelum nya sudah cukup ,itu pun kalau memang di terapkan untuk kepentingan penanganan virus covid 19 dan melepaskan dulu kepentingan pribadi dan golongan.
Untuk itu saya secara pribadi sebagai masyarakat Bengkulu Selatan ini , mengharapkan supayah Bupati Bengkulu Selatan untuk Tranfaran penerapan dana covid 19 ini.
Sesuai amanat UU no 14 tahun 2008 yang mewajibkan setiap badan atau intansi untuk melakukan keterbukaan publik tidak terlepas Bupati Bengkulu Selatan yang merupakan pucuk pimpinan dan panutan masyarakat.
Supaya tidak ada lagi pemikiran masyarakat kalau dana covid 19 ini terkesan menguntungkan pihak tertentu, Apa lagi di situasi sekarang ini yang akan menghadapai agenda Akbar dalam dunia politik di bumi sekundang ini. (Alidina)