Jateng, wordpers.id – PT Sejahtera Alam Energy (SAE), pengembang panas bumi yang mengelola WKP Gunung Slamet, Jawa Tengah, menghibahkan infrastruktur jalan dan jembatan senilai Rp 11 miliar lebih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes.
Serah terima dilakukan oleh Direktur PT SAE Dicky Rudiwibowo dan Bupati Brebes Idza Priyanti dengan penandatangan berita acara dan penandatanganan prasasti, Senin (31/8/2020).
Jalan dan jembatan yang dihibahkan tersebut, dibangun oleh PT SAE sejak 2018 untuk kepentingan eksplorasi panas bumi di Desa Kalibuntu, Kecamatan Paguyangan. Namun karena hasil eksplorasi menunjukkan belum positif, maka PT SAE akan mengalihkan kegiatan eksplorasi ke wilayah Kecamatan Sirampog.
Karena jalan dan jembatan tersebut tidak lagi digunakan oleh PT SAE, maka pihak perusahaan menghibahkannya kepada pemerintah untuk kepentingan masyarakat.
Bupati Brebes Idza Priyanti mengucapkan terima kasih kepada PT SAE yang telah menyerahkan aset tanah dan jembatan kepada Pemkab Brebes. .
“Atas nama warga, kami berterima kasih kepada PT SAE karena telah memberikan jalan dan jembatan yang tadinya sempit dan rusak, kini masyarakat bisa menikmati jalan dan jembatan yang sudah dibuat oleh PT SAE,” kata Idza.
Karena telah dihibahkan kepada pemerintah daerah, maka kini kerusakan jalan dan jembatan menjadi tanggung jawab Pemkab.
“Oleh karena itu, atas dukungan masyarakat, mari kita jaga dan rawat aset yang telah dihibahkan tersebut,” paparnya.
Sementara itu, Direktur PT SAE, Dicky Rudiwibowo berharap penyerahan aset tersebut memberikan manfaat kepada Kabupaten Brebes dan PT SAE.
Dikcy pun meminta dukungan dan doa dari masyarakat Brebes atas upaya perusahaan untuk memanfaatkan energi panas bumi menjadi energi listrik.
Ia mengatakan, panas bumi merupakan sumber energi ramah lingkungan yang tak menimbulkan emisi gas rumah kaca.
“Oleh karena itu kami mohon dukungan doa restu dari masyarakat Brebes agar pengeboran bisa sukses dan mendapatkan hasil positif sehingga akan terwujud pembangkit listrik tenaga panas bumi untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Dicky.
Diketahui, panas bumi di Gunung Slamet direncanakan dikembangkan hingga 220 MW. Eksplorasi di tahun 2020 ini merupakan masa perpanjangan setelah pada eksplorasi sebelumnya PT SAE gagal menemukan uap yang potensial. (Den/Pabum)