Penulisan Sejarah Nasional: Strategi Kebudayaan Dari Bangsa Besar Menuju Indonesia Raya

Jakarta, Wordpers.id – Dukungan terhadap langkah Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam penulisan Sejarah Nasional Indonesia terus mengalir. Salah satunya datang dari SIAGA 98, yang menilai upaya ini sebagai strategi kebudayaan penting dalam membangun peradaban dan identitas bangsa menuju cita-cita Indonesia Raya.

Melalui keterangan tertulis, Selasa (8/7/2025), Koordinator SIAGA 98, Hasanuddin, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif tersebut. Ia menyebut penulisan sejarah bukan sekadar catatan peristiwa, melainkan harus memuat nilai-nilai luhur bangsa yang mencerminkan etos budaya Timur, jiwa patriotik, dan semangat kebangsaan.

“Bangsa ini adalah bangsa yang beradab, berbudaya, dan menjunjung tinggi kesatuan serta harmoni. Penulisan sejarah nasional harus mampu merepresentasikan nilai-nilai itu, bukan berisi dendam atau narasi yang memecah belah,” ujar Hasanuddin.

Menurutnya, sejarah yang ditulis harus menjadi rujukan generasi mendatang sekaligus cermin bagi bangsa lain bahwa Indonesia merupakan bangsa besar dengan peradaban tinggi. Ia menekankan bahwa penulisan sejarah nasional harus menjadi bagian dari strategi kebudayaan, bukan sekadar narasi kekuasaan semata.

“Catatan sejarah seharusnya menjadi catatan kebudayaan bangsa, bukan hanya rekam jejak kekuasaan. Catatan tentang kekuasaan biarlah ditulis sendiri oleh masing-masing penguasa sebagai catatan kaki perjalanan,” tegasnya.

Hasanuddin juga menilai langkah pelibatan para sejarawan, ilmuwan, dan akademisi oleh Kementerian Kebudayaan dan Komisi X serta Komisi III DPR RI sebagai bentuk keterbukaan sekaligus legitimasi akademik terhadap proses penulisan sejarah nasional.

“Kita tidak boleh lupa sejarah, seperti kata Bung Karno. Namun kita juga harus menulis sejarah yang menyatukan, bukan memecah. Sejarah ini adalah pondasi menuju bangsa besar, menuju optimisme Indonesia Raya di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo,” pungkas Hasanuddin, yang juga merupakan Ketua Indonesia Raya Club for Reform (IRC Reform).

BACA JUGA:  Presiden Lantik Tiga Wakil Menteri: Eits, Ada Keponakan Prabowo

Reporter: Popy

Editor: ANasril

Posting Terkait

Jangan Lewatkan