Sistem Presidensial: Presiden Haruslah Lebih Berkuasa Dari Ketum Parpol di Masa Datang

Dalam sistem presidensial kedudukan presiden kuat, namun tidak ada artinya jika kepemimpinannya lemah. Atau dikontrol oleh Ketum Partai Politik dan Oligarki

Sistem presidential ini sangat strategis bagi presiden membawa Bangsa Indonesia agar maju dan bersaing dengan negara-negara lain. Dalam dua periode ini, Presiden Jokowi telah meletakkan dasar kepemimpinan yang kuat dalam sistem presidential.

Presiden Jokowi tidak bisa di dikte oleh partai, dan kekuatan manapun.
Ia bersandar pada kehendak umum, yaitu Rakyat Indoensia.

Sebab, presiden dipilih oleh rakyat secara langsung melalui pemilu.
Siapapun kelak memimpin bangsa Indonesia ini ke depan, harus mencontoh kepemimpinan kuat dari sosok Jokowi.

Agar Indonesia Maju kedepan, maka Calon Presiden nanti haruslah memiliki kepemimpinan yang kuat dan memiliki karakter. Kita juga pernah memiliki karakteritik kepemimpinan seperti ini, Yaitu Megawati Soekarnoputri, sayang beliau tidak maju lagi, dan memilih sebagai negarawan.

Karena sistem presidensial, bukan parlementarial, Artinya, Ketum atau partai politik pemenang pemilu sekalipun, tidak berkuasa penuh mengatur presiden .

Sistem presidensial ini, memberikan peluang bagi partai politik yang kuat berada di parlemen, agar wakil rakyat tersebut bersikap kritis terhapan pemerintah untuk check and balances terhadap kekuasaan

Penulis: Hasanuddin
Editor : Agus A