Wagub Apresiasi Kesigapan Jajaran Polda dalam Penanganan Covid-19

Word Pers Indonesia – Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu Rosjonsyah mengapresiasi kesigapan jajaran Polda Bengkulu dalam membantu penanganan COVID-19. Menurutnya perlu sinergi dan dukungan bersama agar penyebaran COVID-19 dapat ditekan.

“Terima kasih atas support yang diberikan selama ini, khususnya dalam penanganan COVID-19 di Provinsi Bengkulu,” ujar Wagub Rosjonsyah usai menerima sowan Kapolda Bengkulu di ruang kerjanya, Senin (12/7).

lebih lanjut, mantan Bupati Lebong dua periode ini menegaskan dalam pengambilan kebijakan PPKM Pemerintah pusat sudah sangat jelas dan tegas, tinggal nanti bagaimana penerapannya di daerah.

“Butuh keseriusan dan ketegasan dalam pengambilan kebijakan demi keselamatan masyarakat banyak. Untuk itu, perlu dukungan bersama mulai dari petugas hingga kesadaran di masyarakat akan pentingnya penggunaan masker dan penerapan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi),” seru Wagub.

Kapolda Bengkulu Irjen. Pol. Guntur Setyanto menyampaikan guna menindaklanjuti kebijakan pemerintah pusat, terkait penerapan PPKM unsur Forkopimda Bengkulu, akan melakukan langkah-langkah yang nyata di lapangan. Polda sebagai fungsi pendukung, Pemda sebagai fungsi utama segera melakukan langkah semaksimal mungkin menekan penyebaran COVID-19.

“Kita sudah saling berkomitmen, yakin dan percaya, serta saling bergandengan tangan untuk segera memberikan pendampingan terhadap masyarakat Provinsi Bengkulu bahwa Covid ini nyata dan membahayakan masyarakat,” tegas Jenderal Bintang Dua asal Blora Jawa Tengah ini.

Tambah Kapolda, Polda bersama komponen lainnya telah mengawali langkah dengan melakukan penyemprotan desinfektan, dilanjutkan dengan pengambilan sampel kepada masyarakat yang belum memakai masker, kemudian dicek antigen hingga langsung divaksin.

“Kemarin Satgas Gabungan melakukan uji petik, di beberapa titik. Kemudian didapati, dari 50 sampel terdapat 5 sampel yang hasilnya reaktif. Ini artinya 10 persen masyarakat, sudah merupakan hal yang sangat darurat. Namun, sisi positifnya masyarakat umum berbondong-bondong mendaftar ingin divaksin, jadi sebetulnya masyarakat kita mempunyai niatan yang luar biasa tinggal kita sebagai pemimpin daerah bagaimana mengakomodir itu,” terang lulusan Akpol 1988 ini.  (Mc)