Warga Kota Bengkulu Sampaikan Aspirasi KIP Kuliah kepada Senator Destita

Bengkulu – Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah kembali menjadi sorotan masyarakat Kota Bengkulu saat Anggota DPD RI asal Bengkulu, Apt. Destita Khairilisani, S.Farm., M.S.M, melakukan agenda serap aspirasi, Selasa (2/9/2025) di Tanah Patah. Pertemuan ini dihadiri warga setempat bersama Tini Rahayu dan berlangsung penuh keterbukaan.

Masyarakat menuturkan bahwa meski program KIP Kuliah telah memberi peluang bagi mahasiswa dari keluarga tidak mampu, implementasinya di lapangan masih menyisakan sejumlah persoalan. Kuota penerima dianggap sangat terbatas, sementara peminat setiap tahun terus meningkat. Selain itu, prosedur verifikasi yang rumit dan kurang transparan menimbulkan keresahan bagi calon penerima.

Keluhan lain yang mencuat adalah soal pencairan dana yang sering terlambat sehingga menyulitkan mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan kuliah. Warga juga menekankan pentingnya adanya pendampingan bagi mahasiswa penerima KIP Kuliah, baik dalam akademik maupun pengembangan keterampilan tambahan. Tidak kalah penting, sosialisasi program dinilai belum merata, terutama di daerah pinggiran Kota Bengkulu.

Menanggapi hal itu, Senator Destita menyampaikan apresiasi atas masukan yang jujur dari masyarakat. Ia berkomitmen mengawal setiap aspirasi yang disampaikan agar dapat diperjuangkan melalui forum resmi DPD RI. “Masalah KIP Kuliah ini harus mendapat perhatian serius. Kami akan dorong peningkatan kuota, perbaikan mekanisme seleksi, serta kepastian pencairan agar mahasiswa bisa lebih tenang menempuh pendidikan,” ujarnya.

Selain menyampaikan aspirasi ke DPD RI, Destita juga berencana mendorong koordinasi lebih lanjut dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mencari solusi konkret. Ia menekankan perlunya tata kelola KIP Kuliah yang lebih transparan, inklusif, dan tepat sasaran.

Pertemuan di Tanah Patah ini berlangsung dengan antusiasme tinggi. Warga berharap suara mereka benar-benar sampai ke tingkat pusat dan mampu melahirkan kebijakan yang berpihak pada mahasiswa kurang mampu di Bengkulu.