Oleh Bagus SLE
Pariwisata murah jadi denyut ekonomi baru bagi masyarakat Indonesia saat ini. Tidak terkecuali Bengkulu. Lokasi wisata alam menjadi pilihan utama di tengah serangan dan pembatasan sosial dalam kehidupan sehari-hari oleh (katanya) virus yang ganas.
Bengkulu Tengah memiliki banyak lokasi yang bisa dijadikan untuk berwisata bagi siapa saja yang ingin menikmati alam. Salah satunya adalah Danau Gedang yang ada di desa Padang Betuah, kecamatan Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah yang berbatasan dengan Bengkulu Utara ini menawarkan keunikan sendiri yang memanjakan mata bagi siapa saja yang menikmatinya.
Panorama danau yang latar belakang perkebunan sawit rakyat, putih pasir dan buih, lalu dipadu biru laut, adalah hal yang jadi unggulan tempat rekreasi ini. Lapangan rumput yang luas jadi pelengkap memanjakan mata.
Dari jalan raya Masuk ke Danau Gedang, kurang dari dua kilometer, jalan lumayan bagus, mata langsung disuguhi pemandangan yang indah dengan keunikannya.
Tempat rekreasi yang saat ini mulai berbenah dengan penambahan fasilitas. Sudah ada pot-pot untuk kembang berjejer setelah pintu gerbang, yang juga baru dibangun. Mushola dan kamar mandi umum sudah disediakan dengan air yang selalu ada. Pondok-pondok tempat istirahat dan warung-warung kuliner, dan tempat khusus parkir yang belum selesai dibangun. Baru batuan yang ratakan.
Untuk menikmati sajian yang dipersembahkan oleh Danau Gedang dan lingkungannya, saat ini masyarakat cukup membayar Rp 10.000/mobil dan Rp. 5.000/motor di post pintu masuk. Tidak dihitung jumlah orang. Bebas biaya parkir, terjangkau oleh masyarakat luas.
Kabarnya, akan dibangun restoran untuk ke depannya dan permainan air. Kita lihat saja nanti, apakah Danau Gedang milik alam Bengkulu Tengah ini masih bisa dinikmati oleh masyarakat luas, atau hanya bisa dinikmati oleh masyarakat tertentu saja?
Tidak bisa dipungkiri, geliat tempat wisata ini, sedikit membantu masyarakat dalam menopang rumah tangga mereka yang digempur oleh gembar-gembor corona yang setiap saat dihebohkan oleh hampir seluruh media setiap harinya.
Tempat wisata biasanya berawal dari masyarakat, setelah itu pemerintah melibatkan diri. Jika pemerintah yang tidak peka terhadap kekayaan alamnya, terhadap hak masyarakat sekitar, kadang ada yang memberi kepada pihak ketiga untuk pengelolaannya. Dan tindakan seperti ini akan menimbulkan gesekan di dalam masyarakat itu sendiri.
Gesekan-gesekan ini menguntungkan bagi sedikit pihak, tapi merugikan bagi banyak pihak. Celakanya, jika ada yang memang sengaja memelihara pertentangan ini.
Mari kita berharap, Danau Gedang ke depannya memberikan manfaat bagi banyak masyarakat dan dengan tata kelola yang membuat nyaman bagi yang terlibat dan pengunjung yang datang.