Kota Bengkulu, Word Pers Indonesia – Jumat pagi (4/6/2021) seluruh pejabat, PNS dan PTT di setiap OPD di lingkungan Pemerintah Kota Bengkulu kembali melaksanakan kebersihan di kawasan Pantai Panjang sesuai dengan kaplingan masing-masing.
Dan seperti biasa, wakil walikota Dedy Wahyudi memantau kegiatan pagi itu dengan menyusuri pantai panjang dengan mengendarai motor. Setiap melewati beberapa titik, Dedy menyapa dan memberi semangat. Dedy juga menyempatkan berhenti di beberapa titik dan ikut membantu memungut sampah.
Seperti saat mampir di kaplingan RSHD tepatnya di depan Hotel Raffles, Dedy ikut memungut sampah. Bahkan tidak ragu Dedy sampai masuk ke dalam siring untuk mengambil sampah yang ada di dalamnya. Melihat Dedy sampai memungut sampah di dalam siring, para pejabat dan ASN RSHD juga ikut membantu memungut sampah yang ada di dalam siring.
Begitu juga yang dilakukan Dedy setiap berhenti di beberapa titik kaplingan OPD lainnya. Ia senang melibat pejabat, ASN dan masyarakat gotong royong membersihkan sampah. Ia mengingatkan warga agar selalu menjaga kebersihan.
“Pak, bu, para pejabat dan PNS ini bukan tikang bersih sampah, tapi hanya memberi contoh. Justru warga yang harus rutin. Kalau ada yg membuang sampah sembarangan ditegur,” begitu yang disampaikan Dedy setiap menjumpai warga di sela-sela kebersihan.
Ada yang menarik saat Dedy berhenti di kaplingan atau titik kebersihan Dinas Pendidikan di Kelurahan Malabero. Di sana, selain ada kegiatan kebersihan juga ada anak-anak SD yang sengaja diundang untuk melakukan kegiatan kerajinan tangan.
Dijelaskan oleh Kadis Pendidikan Rosmayetti, ada salah satu inovasi mengatasi masalah sampah yakni dengan memanfaatkan sampah batok kelapa menjadi hiasan dan pot bunga. Tampak anak-anak SD sedang mengecat batok kelapa dengan berbagai motif, ada motif bunga rafflesia, motif batik basurek dan ada yang motif alat musik dol.
Dedy sangat apresiasi hal tersebut. Ia mengatakan bahwa hal ini adalah cara bagus memanfaatkan limbah.
“Ini menjadi inovasi. Tolong bu yet (kadis,red) kegiatan kerajinan seperti ini digalakkan di seluruh sekolah. Anak anak disuruh berkreatifitas yang bermanfaat seperti ini. Inilah namanya pendidikan berkarakter,” ujar Dedy.
Selain kerajinan dari batok kelapa, di lokasi yang sama juga ada kegiatan kerajinan dari sampah yang dilakukan oleh murid SDN 7 Kota Bengkulu. Dimana dampah dari daun-daun kering diukir menjadi lukisan dengan berbagai macam motif. Juga ada pemanfaatan daun kering yang diolah menjadi pupuk basah. (Mc)