Meulaboh, Word Pers Indonesia – Serikat Mahasiswa Nasional Indonesia (SMNI) Cabang Aceh Barat menuntut dan mendesak pemkab Aceh Barat untuk dapat Bagikan BLT subsidi BBM kepada OJEK, Tukang Becak dan Sopir Mobil Angkutan Umum. Senin, 24 Oktober 2022.
Seperti yang diketahui bahwa Bantuan Langsung Tunai (BLT) Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah mulai tersalurkan dan telah terealisasi hingga saat ini telah mencapai 6,4 Triliun rupiah per September 2022.
Sebelumnya Mentri Keuangan Sri Mulayani pada jumpa pers (29/08/2022) mengakatakan Selain itu Pemerintah Daerah juga diminta untuk melindungi daya beli masyarakat. Kementerian Keuangan akan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) dimana 2 persen dari Dana Transfer Umum yaitu Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar Rp2,17 triliun untuk subsidi sektor transportasi, antara lain angkutan umum, ojek, dan nelayan, serta untuk perlindungan sosial tambahan.
“Ini diharapkan akan bisa mengurangi tekanan kepada masyarakat dan bahkan mengurangi kemiskinan sehingga kita bisa memberikan dukungan kepada masyarakat yang memang dalam hari-hari ini dihadapkan pada tekanan terhadap kenaikan harga,” ujar Menkeu Sri Mulayani.
Oges Selaku ketua SMNI Aceh Barat mengatakan hingga saat ini pemerintah kabupaten Aceh Barat belum membagikan BLT Subsidi BBM kepada pengemudi OJEK, supir becak, nelayan, angkutan umum dan perlindungan sosial tambahan, serta mendesak Penjabat (PJ) Bupati Aceh Barat yang baru Mahdi Efendi Efendi agar dapat segera merealisasikan intruksi Menkeuangan yang kini telah menjadi PMK.
“Kita mendesak pj bupati baru agar segera merealisasikan peraturan mentri keuangan terkait pemberian BLT subsidi BBM kepada para pengemudi ojek, tukang becak, angkutan umum, nalayan serta perlindungan sosial tambahan untuk masyarakat aceh barat” Ujar Oges.
Oges berharap PJ bupati baru Aceh Barat dapat segera merealisasikan peraturan mentri keuangan tersebut agar dapat kembali menstabilkan prekonomian masyarakat aceh barat khususnya pengendara becak, ojek, angkutan umum maupun nelayan sesegera mungkin dikarenakan menurutnya daya beli dan prekonomian masyarakat menengah kebawah sangat rendah.
“Kami berharap pj bupati baru segera realisasikan PMK itu agar stabilkan prekonomian warga aceh barat khususnya ojol, tukang becak, nelayan,angkutan umum karena daya beli dan prekonomian masyarakat saat ini sangat rendah” ujar Oges.
Diakhir relese yang dikirimkan oleh oges ia menekankan untuk dapat sesegara mungkim dan mendesak pemkab aceh barat paling telat di pertengahan November telah direalisasikan.
“Kami medesak pemkab acehbarat sesegera mungkin menyalurkan bantuan tersebut paling telat pertengahan November mendatang” tutup oges. (Wak Rimba)