Komitmen Teddy-Gustianto, Dorong Hilirisasi Pertanian demi Ekonomi Seluma yang Berkelanjutan

Bengkulu, Wordpers.id – Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Seluma pada tahun 2022 dan 2023 tercatat mencapai Rp5,76 miliar, dengan sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar, yaitu sebesar 47,29 persen. Tingginya kontribusi sektor ini mendapatkan perhatian khusus dari pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Seluma Nomor Urut 1, Teddy Rahman dan Gustianto. Mereka menilai peningkatan sektor pertanian merupakan langkah strategis dalam memperkuat perekonomian daerah.

Pada debat pertama Pilkada Seluma yang diselenggarakan oleh KPU Kabupaten Seluma pada Minggu (3/11/2024), Teddy Rahman menekankan bahwa sektor pertanian di Seluma yang telah menyerap lebih dari 66.000 tenaga kerja ini menjadi tulang punggung ekonomi daerah dan perlu dikelola lebih optimal untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Berdasarkan data BPS, PAD dari sektor pertanian justru mengalami penurunan sebesar 46 persen sejak tahun 2020 hingga 2023. Ini menunjukkan pentingnya strategi peningkatan agar kita bisa mengoptimalkan potensi pertanian sebagai sumber PAD utama,” ujar Teddy.

Paslon Teddy-Gustianto menyampaikan rencana untuk mengembangkan pengolahan hasil pertanian di Kabupaten Seluma guna memberikan nilai tambah dan meningkatkan PAD tanpa harus mengirim produk ke luar daerah.

“Kami berkomitmen untuk melibatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam pengolahan hasil pertanian, agar dapat menghasilkan produk setengah jadi atau bahkan produk jadi langsung di Seluma. Dengan ini, kita bisa menambah PAD sekaligus membuka lapangan kerja baru di bidang pengolahan,” tambah Gustianto.

Tak hanya fokus pada peningkatan PAD, Teddy dan Gustianto juga menekankan pentingnya pemberdayaan petani melalui pelatihan dan akses teknologi pertanian modern. Mereka yakin, dengan dukungan tersebut, PDRB dan kesejahteraan petani di Kabupaten Seluma dapat meningkat secara berkelanjutan.

BACA JUGA:  Peluang Besar Ekonomi Hijau dan Digital bagi Indonesia

Debat yang berlangsung di salah satu hotel di Kota Bengkulu tersebut mengangkat tema “Transformasi Sosial, Ekonomi, dan Tata Kelola Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat.”