Sosialisasi Gerakan Sedekah Sampah Plastik Botol Muhammadiyah Banyumas di Pengajian Selapanan PCM Purwokerto Barat

Banyumas, Word Pers Indonesia Demi menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah plastik yang lebih ramah lingkungan, relawan dari Gerakan Sedekah Sampah Plastik Botol (Gaspol) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Banyumas menyelenggarakan sosialisasi pada acara Pengajian Selapanan yang digelar oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kecamatan Purwokerto Barat, Minggu, 10 November 2024.

Kegiatan ini dilaksanakan mulai pukul 09.30 WIB dengan agenda utama memperkenalkan gerakan sedekah sampah plastik sekaligus memberikan edukasi tentang pengelolaan sampah plastik yang memiliki nilai ekonomis dan manfaat sosial.

Tim Gaspol yang hadir pada acara tersebut menyampaikan paparan selama sekitar sepuluh menit, menjelaskan tentang pentingnya gerakan sedekah sampah plastik botol, serta membagikan brosur kepada para peserta. Melalui program ini, warga diajak untuk mengumpulkan sampah plastik botol dan cup plastik untuk dikumpulkan di Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang disediakan di tiap PCM.

Program ini bertujuan mengubah sampah plastik yang biasanya dianggap sebagai limbah menjadi barang bernilai dan bermanfaat, baik secara ekonomi maupun lingkungan.

Tim Gaspol menjelaskan beberapa metode pengolahan sampah plastik yang akan diterapkan, seperti memilah dan menjual sampah untuk menambah dana operasional, mengubah sampah menjadi produk kerajinan tangan, hingga mengolahnya menjadi bahan bakar alternatif dengan mesin pyrolysis yang saat ini tengah diupayakan untuk dibeli.

Di samping itu, pengolahan sampah plastik ini juga terbuka untuk berbagai inovasi kreatif lain yang akan mendukung upaya berkelanjutan dalam pengelolaan limbah.

Kegiatan sosialisasi Gerakan Sampah Plastik Olah Langsung (Gaspol) mendapatkan respons positif dari warga sekitar Purwokerto Barat. Siti Rohmah, seorang warga berusia 45 tahun, mengapresiasi program ini karena memberikan manfaat bagi lingkungan.

BACA JUGA:  Cegah Radikalisme, Densus 88 Gelar Ngaji Kebangsaan di Pesantren Hidayatul Mubtadi'in, Hadirkan Gus Ulil dari Jateng

“Program ini sangat baik. Selama ini, kami hanya membuang sampah plastik begitu saja, tapi dengan gerakan ini, sampah bisa menjadi berkah bagi lingkungan sekitar,” ujarnya.

Senada dengan Siti, Agus Pranoto, 53 tahun, juga menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, Gaspol mengajarkan warga untuk tidak hanya membuang sampah seperti pada biasanya, tetapi juga mengumpulkan sampah plastik untuk memperoleh manfaat ekonomi.

“Semoga program ini bisa terus berjalan dan mendapat dukungan dari berbagai pihak,” harapnya.

Beberapa warga juga memberikan masukan konstruktif agar program ini lebih dioptimalkan. Hadi Susanto, 40 tahun, menyarankan adanya pelatihan lebih lanjut terkait pengolahan sampah.

“Sosialisasi ini sudah bagus, tapi alangkah baiknya jika ada pelatihan tambahan tentang cara memilah dan mengolah sampah secara mandiri. Mungkin bisa ada pelatihan khusus membuat kerajinan tangan dari sampah plastik agar masyarakat bisa langsung praktik,” ungkap Hadi.

Selain itu, Nurhayati, 35 tahun, mengusulkan agar PCM setempat menyediakan lebih banyak tempat pembuangan sementara (TPS) di lingkungan sekitar.

“Dengan adanya TPS yang tersebar, warga bisa lebih mudah menyetorkan sampah plastiknya, terutama bagi yang kesulitan membawa banyak sampah ke tempat yang sudah disediakan,” jelasnya.

Dengan berbagai tanggapan positif dan masukan dari warga, gerakan Gaspol diharapkan mampu meningkatkan kesadaran warga Muhammadiyah dalam menjaga lingkungan serta menambah manfaat ekonomis melalui pengelolaan sampah plastik.

Program ini menjadi langkah konkret dalam mengubah sampah menjadi berkah bagi organisasi dan masyarakat sekitar. (*)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan