Aktivitas Angkutan Laut Bengkulu Turun Drastis Sepanjang 2025

Bengkulu – Lalu lintas angkutan laut di Provinsi Bengkulu mengalami penurunan tajam sepanjang tahun 2025. Tren ini terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu yang mencatat penurunan signifikan pada jumlah kapal, penumpang, serta volume barang yang dibongkar-muat di Pelabuhan Pulau Baai, pelabuhan utama di provinsi ini.

Pada Mei 2025, tercatat hanya 37 kapal melintasi jalur laut Bengkulu. Angka ini memang naik 27,59 persen dibandingkan April 2025 yang mencatat 29 kapal, namun masih jauh lebih rendah dibandingkan Mei 2024 yang mencapai 143 kapal. Secara tahunan, terjadi penurunan lalu lintas kapal sebesar 74,13 persen.

Penurunan juga terlihat secara kumulatif. Sepanjang Januari hingga Mei 2025, total kapal yang tercatat hanya 383 unit, turun 50,71 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Jumlah penumpang pun ikut merosot tajam. Pada Mei 2025 hanya 253 penumpang tercatat menggunakan transportasi laut, turun 69,03 persen dari April 2025 yang mencatat 817 penumpang. Jika dibandingkan dengan Mei 2024 yang mencapai 2.517 penumpang, penurunan mencapai 89,95 persen. Secara total, jumlah penumpang selama lima bulan pertama tahun ini mencapai 5.623 orang atau turun 38,54 persen dibanding periode yang sama pada 2024.

Kondisi serupa terjadi pada aktivitas bongkar-muat barang. Volume barang yang dibongkar-muat di Pelabuhan Pulau Baai pada Mei 2025 hanya mencapai 45 ton. Angka ini anjlok drastis dibandingkan April 2025 yang mencatat 10.239 ton, atau turun 99,56 persen. Jika dibandingkan dengan Mei 2024 yang mencatat 233.167 ton, penurunannya mencapai 99,98 persen.

Secara kumulatif, sepanjang Januari–Mei 2025, total volume barang yang dibongkar-muat tercatat sebesar 963.427 ton. Angka ini turun 38,51 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

BACA JUGA:  Pangdam II/Swj Resmikan Satuan Baru Brigade Infanteri 8/Garuda Cakt

Penurunan di hampir seluruh aspek transportasi laut ini menunjukkan perubahan signifikan dalam aktivitas maritim di Provinsi Bengkulu. Pemerintah daerah bersama pemangku kebijakan terkait diharapkan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyebab penurunan dan merumuskan langkah strategis untuk memulihkan sektor transportasi laut yang vital ini.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan