Rumah Ita Bakal Direhap Secara Swadaya
Mukomuko, Wordpers.id – Baru beberapa hari menjabat, Camat XIV Koto Kabupaten Mukomuko, Singgih Pramono, S.Sos, MH, langsung sat set gerak cepat merespons laporan warga mengenai kondisi keluarga kurang mampu di Desa Lubuk Sanai III. Camat bersama sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat turun langsung meninjau rumah milik Ita, seorang ibu dengan tiga anak yang hidup dalam keterbatasan ekonomi.
Pantauan di lokasi menunjukkan, keluarga Ita tinggal di rumah sederhana yang jauh dari kata layak huni. Kondisi bangunan tampak memprihatinkan dan tidak memenuhi standar hunian sehat.
“Memang perlu perhatian segera, dan ini tidak bisa kita tunda lagi,” ujar Camat Singgih Pramono saat ditemui di lokasi, Minggu (24/8).
Gerak cepat Camat ini diikuti koordinasi dengan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Mukomuko, Suryanto, Kepala Desa Lubuk Sanai III, perangkat desa, dan tokoh masyarakat setempat. Mereka sepakat menggelar musyawarah bersama warga untuk mencari solusi terbaik.
Hasil rembuk warga memutuskan perbaikan rumah akan dilakukan secara swadaya gotong-royong, sembari menunggu ketersediaan anggaran dari pemerintah daerah. Untuk sementara, biaya perbaikan ditopang dari sumbangan sukarela masyarakat desa.
“Alhamdulillah, hasil rembuk bersama kita semua bersepakat untuk bergotong-royong. Rehap rumah ini akan dilakukan secara swadaya, dengan sumber dana dari sumbangan seikhlasnya warga. Semoga langkah ini bisa meringankan beban saudari Ita dan keluarganya,” ujar Sekretaris Desa Lubuk Sanai III, Rahmat Junjung Lubis, S.Pd.I.
Camat Singgih menegaskan, kehadiran pemerintah kecamatan harus dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama dalam kondisi darurat sosial.
“Ini menjadi bukti bahwa kepedulian dan kebersamaan masyarakat masih sangat kuat. Kita berharap, apa yang dilakukan warga Desa Lubuk Sanai III dapat menjadi teladan bagi desa-desa lain di Kecamatan XIV Koto,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkim Kabupaten Mukomuko, Suryanto, mengapresiasi inisiatif cepat pemerintah kecamatan bersama desa. Menurutnya, penanganan darurat seperti ini memang harus segera dilakukan agar warga miskin tetap memiliki tempat tinggal layak.
“Kisah ini menjadi gambaran nyata bahwa kepedulian sosial masih hidup di tengah masyarakat Mukomuko. Gotong-royong yang diwariskan leluhur tetap menjadi kekuatan dalam menghadapi kesulitan, sekaligus mempererat ikatan antarwarga di pedesaan,” pungkasnya.(*)
