Word Pers Indonesia, Kota Bengkulu – Sebuah tindakan protes terjadi di Kota Bengkulu, dimana warga pemuda Rawamakmur memasang spanduk tangan sebagai bentuk kekecewaan atas kerusakan jembatan yang telah berlangsung bertahun-tahun. Spanduk itu, ditulis dengan cat warna hitam dan merah, menjadi sorotan warga karena berisikan ketidakpuasan terhadap kondisi jembatan yang tidak kunjung diperbaiki.
Menurut seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya, spanduk tersebut dipasang oleh pemuda sekitar Rawamakmur. Tindakan mereka pada malam sebelumnya telah menarik perhatian di media sosial warga Bengkulu.
“Dampak dari jembatan yang berlubang adalah banyak pemotor yang menjadi korban lakatunggal. Lubang-lubang tersebut bahkan sulit terlihat saat hujan karena tergenang air,” ungkapnya dengan nada keluh, Rabu (4/3/2024,
Meskipun lubang-lubang tersebut tidak terlalu besar, namun jumlahnya cukup banyak di satu lajur jembatan. Hal ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan, termasuk kendaraan yang melewati jembatan tersebut.
“Meski berlubang, mobil bagus pun menjadi tidak nyaman saat melewati sini. Saya berharap para pejabat juga merasakan hal yang sama ketika melintas di sini, agar mereka dapat memahami kondisi yang kami hadapi,” tambahnya.
Tak hanya itu, pantauan media lintas medsos pun bermunculan dengan keluhannya.
“Assallamualaikum,…permisi min. Minta tolong diposting dan kasi tau dinas terkait bahwa jalan jembatan 2 rawa makmut kampung kelawi itu sudah rusak para dan sudah memakan korban motor jatu dan mobil ada sampai yg pata AS roda min. Apa lagi pas hari hujan gak nampak lagi, ini sudah mendekati lebaran bakalan rami min. Trimakasih min,” cetus warga melalui media sosial infobengkulu.
Spanduk yang dipasang di tepi jembatan ini menarik perhatian setiap pengendara yang melintas, khususnya saat harus menyesuaikan kecepatan agar tidak masuk ke dalam lubang-lubang tersebut.