“Amorphophallus Titanum (Bunga Bangkai) Siap Mekar” Siapkan Diri Berkunjung Dengan Bijak

Bengkulu, Wordpers Indonesia – Segera mekar, bagi teman-teman pencita bunga dan tumbuhan langka jangan ragu untuk weekend di akhir pekan ini. Pasalnya, Amorphophallus Titanum (Bunga Bangkai) siap mekar di daerah Taman Konservasi Puspa Langka (Tebat Monok) Lebih Tepatnya Jalan Lintas Bengkulu-Kepahiang.

Dari pemantauan terakhir, tinggi bunga mencapai 200 centimeter dan diperkirakan akan mekar pada hari Sabtu ini, 11 Desember 2021. Mekarnya bunga hanya akan bertahan hingga seminggu ke depan. Bunga Bangkai atau Amorphophallus titanum sendiri merupakan tumbuhan asli Indonesia.

“Amorphophallus titanum (Bunga Bangkai) pun masuk dalam kategori tumbuhan langka berdasarkan klasifikasi dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan keberadaannya dilindungi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999.”

“bunga bangkai termasuk suku talas-talasan (Araceae) sehingga memiliki umbi, Umbinya sendiri berukuran raksasa, bahkan beratnya dapat mencapai 117 kilogram. “Umbi dari individu yang akan mekar.”

“Amorphophallus titanum berbeda dengan Rafflesia, meski keduanya dikenal masyarakat dengan sebutan bunga bangkai. “Rafflesia merupakan tumbuhan parasit dengan pohon inang, dan berjenis tumbuhan merambat.

“Amorphophallus titanum memiliki fase daun dan fase bunga yang tidak bersamaan. Terjadinya fase daun dapat mencapai satu sampai dua tahun. Setelah itu, umbi akan memasuki masa istirahat atau dorman yang bisa lebih dari satu setengah tahun, kemudian berbunga.”

“perbungaan Amorphophallus titanum merupakan sekelompok bunga kecil jantan dan betina yang menempel di bagian dasar tongkol. Tongkol atau spadiks yang berwarna kuning dikelilingi oleh seludang bunga yang berwarna merah keunguan. Tinggi spadiks dapat mencapai tiga meter menjadikan Amorphophallus titanum dijuluki Bunga Raksasa.”

“Bunga jantan dan betina tidak masak bersamaan, Bunga betina masak di malam hari dan mengeluarkan bau busuk seperti bangkai. Pada proses ini terjadi peningkatan suhu di bagian tongkolnya sehingga kadang-kadang dapat mengeluarkan asap. “Sementara bunga jantan, masak keesokan harinya, Secara alami bunga bangkai sulit menyerbuk sendiri. Penyerbukan dapat terjadi dengan bantuan serangga penyerbuk atau manusia.”

Populasinya saat ini hanya segelintir dan dapat ditemukan di hutan-hutan Sumatera dengan medan yang cukup berbahaya. Sayangnya, pada saat ini habitatnya di alam banyak mendapat tekanan dan gangguan dari pengambilan Ilegaloging di hutan, kerusakan habitat, dan penurunan jumlah membuat Lembaga Peduli Puspa Langka Dan PLN Peduli membudi dayakan Bunga Rafflesia Arnoldi dan Bunga Bangkai ini.

Alhasil, untuk saat ini telah banyak bunga Bunga Rafflesia Arnoldi dan Bunga Bangkai yang di budidayakan walaupun mereka mekar hanya 1 minggu sekali, tetapi ini sudah membuat Obyek Wisata Bunga Langka dapat di kunjungi dan di nikmati saat mereka mekar.

 

Editor : Taufik Hidayat

Posting Terkait

Jangan Lewatkan