Wordpers.id, Tulungagung – Judi online menjadi ancaman serius yang merambah berbagai kalangan, termasuk pelajar. Menyikapi hal ini, Kapolres Tulungagung, AKBP Muhammad Taat Resdi, menginstruksikan anggotanya untuk gencar melakukan sosialisasi bahaya judi online kepada masyarakat, khususnya pelajar. Upaya ini sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo, yang salah satunya berfokus pada pemberantasan tindak kejahatan dengan ancaman berat, termasuk perjudian.
Kasi Humas Polres Tulungagung, Ipda Nanang Murdianto, mengungkapkan bahwa langkah proaktif ini bertujuan melindungi generasi muda dari dampak negatif perjudian. “Kami melakukan berbagai upaya pencegahan. Sosialisasi dilakukan secara langsung saat patroli dan dialog dengan warga, serta melalui media sosial. Kemarin, jajaran kami mendatangi sekolah-sekolah untuk memberikan pemahaman kepada pelajar agar tidak terjerumus dalam judi daring,” ujarnya.
Menurut Nanang, sosialisasi ini tidak hanya menyoroti risiko finansial dan hukum yang menyertai judi online, tetapi juga dampak psikologis dan sosialnya. “Pelajar menjadi sasaran utama karena mereka sangat rentan terhadap pengaruh judi daring, terutama melalui aplikasi atau platform yang mudah diakses lewat ponsel pintar,” tambahnya.
Di era digital, akses mudah ke berbagai platform daring membuat masyarakat, termasuk pelajar, semakin rentan terjerat dalam permainan judi online. Oleh karena itu, pencegahan dini melalui edukasi menjadi langkah penting untuk menciptakan generasi muda yang bebas dari pengaruh negatif judi daring.
“Penyampaian kami juga mencakup dampak psikologis, sosial, dan ancaman hukuman yang bisa menjerat pelaku atau pihak yang terlibat dalam judi online. Ini adalah bentuk investasi masa depan untuk melindungi generasi muda dari bahaya judi daring,” pungkas Ipda Nanang.
Polres Tulungagung berharap langkah ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya pelajar, sehingga mereka lebih berhati-hati terhadap ancaman yang mengintai melalui dunia digital.
