Mimpi satu putaran dalam Pilpres 2024, mungkin saja terjadi. Lalu siapa yang bakal lolos sebagai pemenang ?
Peluang pasangan calon nomor satu cukup besar dan sangat meyakinkan menjadi yang terunggul untuk pemimpin negeri ini lima tahun ke depan. Artinya, yang terjungkal adalah pasangan Capres dan Cawapres nomor dua dan pasangan Capres dan Wacapres nomor tiga. Karena kontestasi dalam Pilpres tahun 2024 memang hanya diikuti oleh tiga pasangan calon saja. Lain cerita kalau ada pasangan lain, misalnya ada juga pasangan calon independen yang bisa ikut serta meramaikan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pada Pemilu 2024.
Kemungkinan terjadi dua putaran pun dalam Pilpres 2024 sangat besar peluangnya. Karena berbagai kemungkinan bisa saja terjadi diluar dugaan dan ramalan, apalagi berdasarkan hasil survey yang dibayar. Jadi beragam kemungkinan pun menjadi sangat mungkin terjadi, tanpa harus diimpikan oleh siapapun.
Lalu, jika yang terunggul dalam Pilpres putaran pertama nomo satu dapat menyisihkan pasangan Pilpres nomor dua dan pasangan nomor tiga, apa yang bakal terjadi atas reaksi pihak lain yang tidak bisa menerima realitas kemenangan telak dari pangan Pilpres nomor satu ?
Demikian juga seandainya pasangan Pilpres nomor dua yang bisa langsung melenggang dengan telak menumbangkan pasangan Pilpres nomor satu dan nomor tiga ?
Atau sebaliknya, justru pasangan Pilpres nomor tiga yang langsung bisa menyisihkan pasangan Pilpres nomor satu dan nomor dua ?
Sejumlah ragam dari kemungkinan yang bisa terjadi dalam Pilpres 2024 sungguh banyak, melebihi delapan penjuru mata angin yang jauh lebih banyak menawarkan kemungkinan yang bakal terjadi. Dan tak seorang pun dapat menduga secara pasti dan persis. Kecuali memang sudah ada niat kecurangan.
Seperti juga kemungkinan lain yang bisa terjadi dalam Pilpres 2024, adalah terjadi dalam dua putaran. Lantas siapa saja yang bakal masuk dalam putaran Pilpres babak kedua, semua dapat terjadi diluar perkiraan orang sebelumnya. Sehingga ada semacam keyakinan dari satu diantara dua pasangan lain yang akan terjungkal dalam Pilpres babak pertana itu, misalnya antara pasangan Pilpres nomor satu dengan pasangan Pilpres nomor dua. Tapi bisa juga yang ketiban sial itu adalah pasangan Pilpres nomor dua dengan pasangan Pilpres nomot tiga.
Lantas bagaimana jika yang tumbang dalam Pilpres babak pertama itu adalah nomor dua, sehingga pasangan Pilpres nomor satu akan berhadapan dengan Pilpres nomor tiga dalam babak kedua ?
Lantas bagaimana reaksi pasangan Pilpres nomor dua seandainya benar harus terjengkang dalam Pilpres babak pertama. Lalu mampukah warga masyarakat ikut menyaksikan pertarungan antara pasangan Pilpres nomor satu dengan pasangan Pilpres nomor tiga yang dapat berlangsung lebih sejuk dan damai penuh keceriaan tanpa perlu ngotot untuk menjadi pemenang ?
Demikian juga harapan segenap warga bangsa Indonesia terhadap Pilpres 2024 akan berlangsung jujur, bebas, rahasia dan lebih beradab. Rasa cemas dan wanti-wanti berbagai pihak ini menunjukkan gejala yang terjadi sejak awal tahapan persiapan Pilpres di Indonesia, sudah lahir dalam kondisi sungsang, tidak wajar dan tidak normal.
Padahal hasrat untuk mengidolakan pelaksanaan Pilpres secara demokratis, beretika serta mengedepankan nilai-nilai moral yang mulia dari manusia, adalah harapan dan cita-cita segenap anak bangsa Indonesia yang merdeka. Tentu saja yang terpenting adalah hasrat bangsa dan negara Indonesia untuk memperoleh pemimpin yang baik dan benar — amanah — akan diperoleh jika Pemilu Presiden 2024 tidak curang. Karena hasilnya yang dilakukan dengan jujur, adil dan berkeadaban itulah yang otentik pilihan rakyat.
Pantai Indah Kapuk, 27 Januari 2024
Penulis: Jacob Ereste
Editor: Anasril