Buat Gebrakan Baru! Angkie Yudistia Segera Luncurkan Gerakan Pemberdayaan Ekonomi Inklusif

Word Pers Indonesia, Jakarta  – Sociopreneur yang juga Staf Khusus Presiden periode 2019-2024, Angkie Yudistia mengumumkan akan segera meluncurkan Gerakan Pemberdayaan Ekonomi Inklusif.

Gerakan ini ditujukan untuk mendorong partisipasi aktif para penyandang disabilitas dalam sektor ekonomi nasional melalui pendampingan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Dalam acara yang diselenggarakan Angkie dengan menggandeng Yayasan Menembus Batas di Jakarta, Jumat (16/5/2025), Angkie menyampaikan bahwa kondisi ekonomi saat ini memerlukan tindakan nyata dan kolaboratif.

“Sekarang kita melihat kerja susah, PHK banyak, jadi saya pikir we have to do something. Makanya lahirlah Gerakan Pemberdayaan Ekonomi Inklusif ini, sebagai gerakan ekonomi untuk semua pihak agar tidak ada satu pun yang tertinggal dalam setiap programnya,” ujar Angkie saat berbincang-bincang dengan wartawan.

Dirinya menegaskan keyakinannya, bahwa teman-teman disabilitas memiliki kelebihan luar biasa meski dalam keterbatasan.

Namun banyak dari mereka yang belum memiliki pemasukan tetap, meski memiliki keterampilan yang mumpuni. Selain itu kata Angkie, perlunya pendampingan baik edukasi, pembiayaan hingga pemasaran.

“Saya keliling Nusantara sebagai Stafsus Presiden, dan saya melihat sendiri banyak dari mereka yang mampu memproduksi makanan enak. Maka dari itu, perlu adanya pendampingan, baik dari sisi edukasi, pembiayaan, hingga pemasaran,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Angkie juga mengajak para awak media untuk berpartisipasi dalam proses kurasi produk UMKM disabilitas, terutama produk makanan dan minuman.

“Saya minta rekan media mencicipi langsung makanan hasil produksi teman-teman disabilitas yang sudah dikurasi. Dari 158 peserta yang mendaftar di Yayasan Menembus Batas, diseleksi menjadi 15 pelaku UMKM untuk angkatan pertama. Mereka masak sendiri, bikin sendiri, dan saya harap wartawan bisa bantu menilai apakah produk ini layak untuk kita dampingi lebih lanjut,” tambahnya.

Produk-produk UMKM yang dikurasi meliputi berbagai jenis makanan dan minuman seperti brownies, kopi, salad buah, makanan katering, keripik bawang, jagung, dan lainnya.

Angkie juga menyampaikan bahwa karya-karya UMKM disabilitas ini akan difasilitasi dalam pemasaran melalui e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

“Artinya, pemerintah telah mengakomodir UMKM untuk bisa menjadi bagian dari pembangunan nasional,” kata Angkie. “Pak Presiden selalu bilang target ekonomi 8 persen, maka kita harus tumbuh bersama tanpa melupakan kelompok rentan,” sambungnya.

Acara ini menjadi langkah awal dari rangkaian upaya besar dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, yang mengedepankan semangat kolaborasi dan kesetaraan untuk seluruh elemen masyarakat.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan