BUMI MERAH PUTIH: Wacana Brilian Helmi dalam Menasionalismekan Semangat Rakyat

Oleh: Arianto AMP, S.Ip., SH., C.IJ., C.PW., CAHNR., CHRA (Direktur Eksekutif RUMAH PROLETAR Indonesia)

Julukan “Bumi Rafflesia” untuk provinsi Bengkulu, secara sejarah tidak terlepas dari nama bunga yang menjadi habitat bunga langka berukuran raksasa, Rafflesia Arnoldi. Sehingga pemberian julukan bumi rafflesia ini memang mempunyai sejarah dan merupakan kekayaan alam Bengkulu yang jarang ada di daerah lain.

Hal ini juga menguatkan ide-ide yang tumbuh dalam fikiran para tokoh-tokoh Bengkulu pada masa itu dengan melihat dan menilainya secara Historis, Budaya, maupun Sosiologis serta sebutan tersebut sudah membumi secara luas baik lokal, Nasional maupun Internasional maka sudahlah tepat saat itu menjadikan Icon Provinsi Bengkulu dengan sebutan dan nama “Bumi Rafflesia”.

Ide mengganti julukan dari “Bumi Rafflesia” menjadi “Bumi Merah Putih” sebenarnya bukanlah sesuatu yang penting. Mengingat bukan itu yang dibutuhkan oleh masyarakat Bengkulu saat ini, tapi aksi dan kerja nyata dengan kebijakan yang langsung dirasakan masyarakat itu yang ditunggu, “ Ini adalah penilaian sebagian pengamat”.

Namun kita tidak boleh mengabaikan perihal sebutan ini begitu saja, mengingat Icon daerah adalah bagian dari sebuah simbolisme dan sangatlah penting, yang akan membentuk karakter dan jati diri anak Negeri dalam bermasyarakat, Berbangsa dan bernegara.

Ucapan itu adalah Do’a, Demikian kata para tokoh Religi, ada benarnya, sebab baik yang terucap akan baik pula realitanya, demikian juga dengan nama ini, “Bumi Rafflesia” cocok sekali dengan cerminan yang ada dinilai dari semua aspek pada masanya, namun kita jangan lupa, selain nama ini sangat sarat menggambarkan nama seorang kaum yang pernah menjajah Provinsi Bengkulu, nama ini juga tidak menyentuh pada karakter anak Negeri secara langsung, Bunga Rafflesia memang ada di Bengkulu tapi apakah semua orang Bengkulu pernah melihatnya, dan mampu menterjemahkan simbol ini kedalam keseharian Masyarakat ?.

BACA JUGA:  Politik Identitas Menguat di Era Reformasi, Mengkritik Era Orde Baru

Berbeda dengan Icon “ BUMI MERAH PUTIH” selain mengingat bendera sang saka merah putih memang dijahit oleh seorang Ibu Negara yang original putri Bengkulu yang sekaligus adalah Ibu Bangsa, Merah Putih juga adalah melambangkan perjuangan, gerakan, darah, dan kesucian, dan dari empat kata-kata ini akan membentuk karakter dan jati diri yang kuat, semangat, Tanggung jawab, kecintaan dan rasa memiliki satu dengan yang lainnya.

Hanya saja, Kalimat merah putih ini realisasinya jangan hanya sebatas sebutan saja, namun haruslah dilakukan dengan sebuah gerakan yang benar-benar menyentuh pada nilai-nilai kejiwaan Masyarakat Bengkulu, sehingga nama dengan nilai historis yang sangat kuat ini benar-benar mampu merubah karakter dan jati diri seluruh elemen anak Negeri dikemudian hari.

Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu sejati nya berperan besar nantinya untuk membuat sebuah konsep dan sebuah gerakan yang massif untuk mengsosialisasikan penggunaan Icon ini serta sekaligus menumbuhkan Nilai-nilai Nasionalisme kepada seluruh jiwa-jiwa Masyarakat khususnya Masyarakat Provinsi Bengkulu.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan